Ketua GAPKI Riau : Saya Jelaskan Isu Miring Buruh Sawit

Sabtu, 27 Januari 2018

Kamis (18/1/2018), 3 orang CNV (The National Confederation of Christian Trade Union Netherlands) bersama 2 orang perwakilan PP SP Hukatan kunjungi kantor GAPKI Riau. Dalam kesempatan itu Ketua GAPKI Riau, Saut Sihombing menyambut mereka. Dalam dialog yang diakukan di Kantor GAPKI itu, berbagai tudidngan jelek terhadap perkebunan kelapa sawit dijelaskan. Sebab mereka (Uni Eropa) masih berasumsi, bahwa dalam perkebunan kelapa sawit terjadi pelanggaran HAM, dan mempekerjakan anak. “Semuanya dijelaskan secara gamblang oleh Ketua GAPKI,” kata Sekretariat GAPKI Riau, Zuliastuty Riyanti yang akrab disapa Yanti. “Jadi, itu hanya masalah buruh. Mereka nampaknya mendampingi buruh dari kehutanan. Dan nereka menanyakan tentang perlakuan terhadap buruh. Sudah saya jelaskan semua. Termasuk dengan perundingan  masalah upah, kemudian saya jelaskan tentang tudingan-tudingan yang mempekerjakan anak,” kata Saut. “Jadi saya beri gambaran, bahwa di Indonesia sosialnya cukup bagus ya. Kalau suaminya bekerja, istrinya begitu siap dia kerja di rumah akan membawa anak-anaknya menemui suaminya di lapangan kerja. Jadi mereka akan bergabung. Ini yang dimanfaatkan orang lain, seolah-olah anak itu bekerja membantu bapaknya,” tambah Saut. “Saya bilang itu tidak ada. Nah, saya bilang untuk penitipan anak tidak semua perusahaan ada penitipan anak. Karena melihat kondisi, kalau satu dua orang tak mungkin perusahaan menyediakan fasilitas itu. Jadi sekitar itu saja pembicaraannya. Untuk hal lain tidak ada," terang Ketua GAKI Riau ini. “Mereka audiensi, terus mereka mau bikin dokumentasilah. Karena waktu itu, mereka foto semua, waktu pembicaraan juga mereka foto juga. Kalau dari pembicaraan waktu itu, saya lihat mereka hanya mau tau masalah buruh. Tapi saya jelaskan juga masalah kondisi sawit di Indonesia dengan adanya tudingan-tudingan miring, saya sudah jelaskan sama mereka," tutupnya. "Intinya mereka datang itu bicarain tentang sawit juga. Karena mereka juga dibawa sama orang Hukatan, serikat pekerja juga. Mereka juga tanya ISPO itu berjalan atau tidak," terang Yanti. dam