Proyeksi CPO Malaysia Naik, Pasar Eropa Terus Turun

Selasa, 23 Januari 2018

Permintaan minyak sawit Eropa terus mengalami penurunan. Itu diakui Direktur Umum MPOB DR Datuk Ahmad Kushairi Din. Diprediksi, dengan usulan Uni Eropa (UE) yang melarang minyak sawit masuk ke pasar UE, maka bisa saja kondisi itu semakin parah. Menurut Kushairi, tahun lalu ekspor minyak sawit ke UE turun 3,3% dibanding tahun sebelumnya. Kini tinggal dua juta ton. Namun untuk ekspor dari pasar ekspor tradisional seperti India dan China tetap terjaga. Tahun lalu, India mengimpor 2,02 juta ton dari Malaysia, dan China mengimpor 1,92 juta ton minyak sawit. Menurut Kushairi, MPOB telah memproyeksikan prospek yang lebih baik untuk industri kelapa sawit lokal tahun 2018 ini. Dan untuk mengantisipasi kenaikan produksi itu, diusahakan permintaan ekspor akan lebih baik untuk menaikkan pendapatan dari ekspor. Untuk tahun 2018 ini, indikator utama industri ini adalah produksi minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan meningkat 2,9% menjadi 20,50 juta ton dari 19,92 juta ton tahun lalu. Ini diikuti oleh ekspor minyak sawit, yang diperkirakan akan meningkat 5,1% menjadi 17,40 juta ton dan pendapatan ekspor kelapa sawit diperkirakan 2,6% lebih tinggi di RM 80 bil. Sedang stok kelapa sawit, yang mencapai 2,73 juta ton pada akhir Desember 2017, juga diperkirakan akan turun 15,8% menjadi 2,30 juta ton pada 2018. Dan untuk harga CPO 2018, faktor-faktor yang mempengaruhi, selain produksi minyak sawit yang lebih tinggi, juga penguatan Ringgit terhadap dolar AS dan penurunan marjinal harga minyak kedelai serta minyak lobak yang potensial. Dan faktor-faktor itu adalah roller coaster untuk harga CPO di tahun 2017. Diperdagangkan dari level tertinggi RM 3.268 per ton pada bulan Januari ke level RM 2.407 per ton di bulan Desember sebelumnya. Menurutnya, tahun sebelumnya (2017), industri kelapa sawit lokal menunjukkan kinerja yang lebih baik. Itu berkat kenaikan produksi, harga, dan ekspor yang tinggi. Dari 5,81 juta hektar lahan tertanam di Malaysia, sekitar 5,11 juta ha (88%) sudah panen. Sedang 0,70 juta ha (12%) belum menghasilkan. Hasil Tandan buah segar (TBS) meningkat 12,4% menjadi 17,89 ton per ha pada 2017 dari 15,91 ton per ha pada tahun 2016. Ada 454 pabrik kelapa sawit yang beroperasi tahun lalu, dengan kapasitas pengolahan TBS mencapai 112,19 juta ton per tahun. Tingkat ekstraksi minyak turun 2,3% menjadi 19,72% tahun lalu dari 20,18% di tahun sebelumnya. emilly