Ini Kekuatan Dahsyat Batu Akik Sulaiman Wulung

Rabu, 10 Januari 2018

Menyebut watu aji, memang tidak bisa meninggalkan cerita tentang keanehan-keanehan beserta misteri alam yang melingkupinya. Lebih dari itu, watu aji itu bisa dilihat keunikan dan dari segi misterinya yang sering dikaitkan dengan kekuatan mistik. Ini sudah terlanjur diyakini oleh sebagian besar masyarakat yang memang mempercayainya. Sebut saja watu aji yang bernama Merah Delima, misalnya. Menurut kepercayaan, batu jenis ini dikatakan punya kekuatan mistik yang bisa menyebabkan kekebalan dan kabarnya bisa melancarkan rezeki. Batu yang disebut-sebut berasal dari Srilanka ini, biasanya jika dites dengan cara diceburkan dalam air bening, semua air itu akan menjadi merah. Tidak mengherankan jika sampai sekarang batu jenis ini selalu diburu dan digandrungi para kolektor batu aji. Ada lagi batu yang bernama Sulaiman Wulung. Batu ini dipercaya punya kekuatan mistik dan bisa menyebabkan kesaktian bagi orang yang memegangnya. Uniknya lagi, batu ini tak jarang dikaitkan dengan cerita tentang lelaku, dimana dalam usaha mencarinya harus bertapa dulu di Gunung Bromo. Padahal menurut buku panduan batu aji, batu Sulaiman Wulung itu asalnya dari Eropa. Lantas bagaimana sejarahnya kok untuk memburunya harus bertapa di Gunung Bromo? Tentu ini menimbulkan bermacam-macam pertanyaan. Hingga sekarang pasaran watu aji belum didapat patokan yang pasti. Jika batu itu masih digandrungi tentu saja harganya semakin tinggi. Sebaliknya, jika tidak ada yang membutuhkan, meski batu itu dari jenis yang baik, harganya tetap murah. Secara umum, batu aji bisa dipilah menjadi lima kelompok. Yaitu jenis Inten, Korundum, Topas, Kwarsa dan Akik. Kenyataannya, selain Inten, jenis batu yang lain juga punya sebutan bermacam-macam. Misalnya saja untuk jenis Korundum ada yang menyebutnya dengan batu Safir atau Ruby. Di daerah Dili Tua, misalnya, memang banyak didapati batu akik. Batu jenis itu memang tak jarang dianggap sebagai watu aji. Ciri-cirinya sering dibungkus kapur yang warnanya agak putih. Untuk mengetes apakah batu itu sebagai watu aji atau tidak, para pecinta watu aji lebih dulu akan memecah batu itu dengan palu. Ini untuk mengetahui batu apa yang ada di dalamnya dan apa namanya. Tentu saja tidak semua batu ini dianggap sebagai jenis watu aji. Orang-orang yang terlanjur gandrung dengan batu itu biasanya punya naluri khusus. Ada tanda-tanda tertentu apakah batu-batu itu sebagai watu aji atau tidak. Jika watu aji itu sudah ketemu akan dibentuk dengan gerinda sehingga menjadi batu yang sering disebut akik untuk dibuat batu cincin. Ir/jss