Jelang Pergantian Tahun, Harga Minyak Sawit Malaysia Naik Beruntun

Sabtu, 30 Desember 2017

Mendekati tahun baru, harga minyak sawit Malaysia naik lebih dari 1 persen. Itu terjadi selama tiga hari berturut-turut. Kenaikan ini untuk kontrak bulan Januari hingga Maret 2018. Namun melihat beberapa variable yang ada, diprediksi harga minyak sawit itu akan mengalami pelemahan di triwulan pertama tahun 2018. Untuk kontrak minyak sawit pengiriman Maret, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,5 persen. Bertengger  pada 2.538 ringgit ($ 621,91) per ton pada penutupan perdagangan. Ini merupakan kenaikan yang ketiga secara berturut-turut. Bahkan angka kenaikan itu sempat menyentuh angka 2.541 ringgit. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 18 Desember 2018. Sedang volume perdagangan mencapai 31.509 lot dari 25 ton pada hari Rabu malam. Di hari akhir tahun 2017 ini ekspor Malaysia turun sedikit. Itu karena ekspektasi  pasar akibat produksi yang lebih rendah untuk bulan Juni-Desember. Ekspor produk minyak sawit Malaysia selama Desember naik sekitar 1 persen dari bulan sebelumnya. Itu berdasar data yang dikeluarkan oleh surveyor kargo Intertek Testing Services (ITS) dan Societe Generale de Surveillance (SGS). Dalam data itu juga terlihat minyak sawit akan mengalami penurunan sampai kuartal pertama tahun 2018, akibat tren musiman. Ini terakhir turun 3,3 persen menjadi 1,94 juta ton di bulan November. Harga minyak kelapa sawit juga dipengaruhi oleh pergerakan minyak nabati lainnya di pasar global. Kontrak minyak kedelai bulan Maret di Chicago Board of Trade naik 0,3 persen, sedang kontrak minyak kedelai Mei di Dalian Commodity Exchange naik 0,7 persen. Sedang kontrak minyak kelapa sawit Dalian, bulan Januari 2018 naik 1,1 persen.