Dukung Felda, 400 Ribu Petani Rakyat Ikut Demo Dubes Eropa

Jumat, 29 Desember 2017

Awal Januari tahun 2018 Malaysia bakal marak dengan aksi demonstrasi. Para petani binaan Felda, sekitar 100 ribu orang akan turun memprotes Dubes Uni Eropa (UE) di Malaysia. Jumlah itu akan bertambah, sebab Asosiasi Petani Rakyat yang beranggotakan 400. 000 orang juga akan ikut turun ke jalan. Menurut Ketua Felda, Tan Sri Shahrir Abdul Samad, kekuatan mereka memang sekitar 100.000 orang. Itu yang diharapkan akan ikut menandatangani petisi untuk melawan kebijakan Eropa yang diskriminatif terhadap kelapa sawit. Tapi Tan Sri Shahrir juga menyeru agar seluruh warga Malaysia ikut melakukan aksi demonstrasi yang disebutnya sebagai demo nasional itu. Sebab, katanya, sudah tidak ada lagi penggundulan hutan dengan tujuan untuk membuka perkebunan kelapa sawit baru. “Dan pemerintah kita (Malaysia), juga berkomitmen penuh untuk memelihara lebih dari 50% cadangan hutan negara," katanya. Untuk itu, seruan Ketua Felda agar seluruh warga Malaysia ikut turun ke jalan itu disambut antusias. Untuk sementara ini Asosiasi Petani Rakyat yang berangotakan 400.000 petani sudah menyatakan diri untuk bergabung. Mereka mendukung ajakan untuk tanda tangan petisi. Juga siap untuk turun ke jalan. Memang wajar Felda dan Asosiasi Petani Rakyat akan turun ke jalan memprotes kebijakan Uni Eropa itu. Sebab Malaysia telah melakukan upaya untuk mewajibkan semua petani kelapa sawit nasionalnya disertifikasi di bawah Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) pada tahun 2020. Namun Parlemen Uni Eropa tetap bersikukuh untuk menerapkan sertifikasi tunggal. Minyak sawit lestari yang diekspor ke Uni Eropa mereka wajibkan bersertifikat Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) untuk pasar global. Jika ini diberlakukan, maka nasib 112.000 petani kecil Felda bakal terkena dampaknya. "Pendapatan petani kecil kita sangat bergantung pada kontribusi yang signifikan dari penanaman kelapa sawit. Dari penanaman hingga penjualan buah kelapa sawit," kata Shahrir. Apalagi petani-petani itu baru saja mengalihkan tanamannya dari karet menjadi sawit. Itu karena tanaman kelapa sawit lebih menguntungkan. Dua kali lipat keuntungannya dibandingkan dengan tanaman karet. Dalam Laporan Tahunan Felda 2016 terlihat, rata-rata pendapatan petani kecil untuk kelapa sawit sekitar RM 3.173 per bulan. Itu naik dua kali lipat dari RM 1.499 per bulan saat mereka masih menanam karet. "Ini pentingnya kontribusi minyak kelapa sawit untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Mengentas mereka dari kemiskinan, karena harga jual buah kelapa sawit lebih tinggi dari pada tanaman lain yang telah mereka tanam sebelumnya," tambahnya. jss