Petani Gao Dikenal, Gara-gara Mencetak 'Buah Buddha' di Pohon

Jumat, 29 Desember 2017

Petani dari sebuah dusun kecil di China ini memang nyentrik. Tanaman buah yang ada di pekarangannya dibuat eksperimen. Sudah enam tahun dia melakukan itu. Hasilnya, muncul buah-buah berbentuk aneh. Bagaimana sampai Gao Xiangzhang menemukan ‘Buddha dalam bentuk buah’? Bertandang ke Desa Hexia, Hebia, China Utara, dan menanyakan nama Gao, maka semua penduduk mengenalnya. Malah mereka dengan senang hati mengantarnya. Itu karena ulah Gao yang selalu membuat kejutan. Buah dari kebunnya berbentuk unik-unik. Untuk menciptakan buah berbentuk aneh butuh waktu panjang. Semula yang dilakukannya dengan merabuk dan memberi obat di pucuk buah yang masih muda. Namun yang tejadi bukan buah aneh yang dihasilkan, tapi justru buah kerdil atau buah busuk. Akhirnya Gao memakai kertas dan karton untuk ‘menyiksa’ buah-buah itu. Hasilnya, buah dalam ukuran normal dengan bentuk wajar yang diperolehnya. Kegiatan yang  tak kenal henti itu dijalaninya enam tahun. Namun hasil buah dengan bentuk aneh sudah diperolehnya di tahun kedua. Nah untuk buah berbentuk Buddha yang menggegerkan itu dimulai dari keinginan Gao untuk membuat ‘buah bayi’. Dengan alat cetakan buah yang dibentuk seperti yang diinginkan itu mulai beranjak besar. Bentuknya yang menunjukkan tanda-tanda memenuhi harapannya amat menyenangkan Gao. Namun ketika buah pir itu semakin tua, bukan gambaran bayi yang tampak. Diperhatikan dengan seksama, buah itu justru lebih mendekati sosok Buddha. Melihat itu Gao berteriak girang. Sebab baginya, buah dengan keunikan macam itu akan mendatangkan untung besar. Itu sudah dipraktekkannya beberapa tahun lewat. Dia mengekspor buah unik ke Amerika dan Eropa. Tetapi harapan Gao itu rasanya tinggal harapan. Tatkala hasil eksperimen Gao berhasil, di belahan Uni Eropa sedang terjadi pembatasan masuknya buah unik dari luar negeri. Dan ‘buah Buddha’ itu masuk kriteria buah yang dilarang masuk ke negeri itu. "Kami senang dengan buah-buah lucu yang dihasilkan Gao. Kalau tak bisa diekspor, kami juga tambah senang jika pembeli langsung memetik di pohon," kata tetangga Gao. jss