Ritus Pemuja Setan (6) : Lucifer Itu Cerdas Tapi Jahat

Kamis, 21 Desember 2017

Lucifer tidak memiliki kuasa dan kemampuan seperti Allah. Ia tidak illahi. Ia tidak diciptakan untuk disembah atau ditakuti. Otoritasnya sangatlah terbatas karena ia adalah makhluk yang telah terbuang. Sebagai malaikat penghulu hikmatnya tidak dilatih untuk mencari hal-hal yang rohani. Inteligensinya amat tinggi. Tetapi kedua unsur inilah yang bertanggung jawab atas kejatuhannya. Hatinya begitu congkak dan terlalu percaya diri. Ia mengira mampu mengambil alih kekuasaan dan otoritas Sang Penciptanya. Untuk itu, sikap dan niat hatinya adalah penyebab kejatuhannya. Dalam pandangannya, ia menganggap dirinya setara dengan Allah. Takdirnya ditentukan dan dimeteraikan. Malaikat Allah akan menangkap dia. Ia akan diikat selama 1000 tahun, selama masa 1000 tahun pemerintahan Kristus, dengan rantai besar. Ia akan dicampakkan ke dalam jurang maut, dikunci dan tak mungkin dapat melarikan diri. Setelah berakhir masa 1000 tahun ia akan dilepas untuk sedikit waktu. Untuk itu hal ini ditandai dengan kedatangan nabi-nabi palsu yang mengatakan kalau mereka adalah Tuhan. Lucifer adalah setan yang sangat licik dan jahat.  Berbagai cara dilakukannya untuk membuat orang-orang masuk dalam perangkapnya. Ia selalu ada dalam sendi dan tiang kehidupan manusia, tanpa manusia itu sendiri menyadari. Dalam keyakinan umat Kristen, Yesus adalah bintang timur yang gilang-gemilang. Namun hal ini dikaburkan dengan kedatangan Lucifer yang menjelma sebagai nabi Isa As  yang datang pada akhir zaman nanti. Dalam perbandingan dengan Lucifer, yang mempunyai arti: sinar. Dia disebut bintang fajar atau surya fajar. Namun sinar yang ada padanya adalah kegelapan. Pandangan-pandangan dogmatis seperti inilah yaang memunculkan kecurigaan terhadap Asereje sebagai lagu pemujaan setan. Sebab banyak lirik yang memberi kesan ke arah sana. Tapi bagaimana dengan keberadaan Lucifer itu? Pembuangan Lucifer itu terjadi ketika ia melakukan kudeta, menolak mengakui Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Ia kemudian dikutuk (versi alkitab), dikutuk menjadi ular. Sejak itu ia terbuang dari surga, sampai akhirnya ia kembali lagi saat penciptaan Adam dan Hawa. Di tengah taman itu, tumbuh dua buah pohon. Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat. Dan Tuhan menempatkan manusia itu di dalam taman untuk menjaga semua yang ada didalamnya. Allah memerintahkan," Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya. Sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (dian/jss/bersambung)