Asian Agri Bermitra dengan Desa Kelola TKD

Kamis, 14 Desember 2017

KAMPAR - Dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan desa, Asian Agri gandeng pemerintah desa melalui pola kemitraan pengelolaan Tanah Kas Desa (TKD). "Sejak tahun 2014, Asian Agri melalui unit bisnisnya PT. Tunggal Yunus Estate bermitra dengan pemerintah Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dalam rangka pengelolaan Tanah Kas Desa (TKD) menjadi kebun sawit, yang hasilnya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan desa," ujar Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri, Welly Pardede. Adapun luas Tanah Kas Desa (TKD) yang dimiliki pemerintah Desa Petapahan adalah 11 Ha; dan pengelolaan kebun sawit dengan pola kemitraan sudah dimulai dari tahun 2014, dimana pada saat itu sebanyak 1.408 batang bibit kelapa sawit unggul ‘Topaz’ sudah ditanam di Tanah Kas Desa (TKD) tersebut. "Dalam perjalanannya, kami (Asian Agri) berupaya memberikan pendampingan teknis pengelolaan kelapa sawit untuk memaksimalkan produktivitas kebun TKD itu agar dapat memberikan hasil yang maksimal," katanya. Oleh karena itu, sesuai pengajuan dari pemerintah desa bahwa ada tanaman kelapa sawit yang kurang produktif dan perlu diganti, maka tahun ini Asian Agri kembali memberikan bantuan bibit sawit unggul Topaz sebanyak 200 batang untuk sisipan. Pemberian bibit sawit unggul Topaz berlangsung di Kantor Desa Petapahan Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, 11 Desember 2017 lalu, yang diserahkan langsung oleh Yohanes Samosir selaku Head Research & Development Asian Agri), Tan Kim Seng (Manager OPRS Topaz) didampingi Welly Pardede ( Head CSR & Sustainability), Jaka Hermanto (Manager PT Tunggal Yunus Estate), Izahrul (Asisten Kepala OPRS) kepada perwakilan pemerintah desa. Kepala Desa Petapahan, Abdul Cholil mengucapkan terima kasih kepada Asian Agri, yang sudah secara terus-menerus membantu masyarakat, termasuk juga pemerintah Desa Petapahan. "Bantuan ini sudah dimulai tahun 2014 dan PT Tunggal Yunus juga mendampingi kami (warga desa) dalam bentuk kemitraan ‘Petani Swadaya’. Tahun ini kami dibantu lagi sebanyak 200 batang untuk mengganti tanaman kelapa sawit yang kurang produktif di areal kebun TKD (Tanah Kas Desa) kami," ujarnya. Sementara itu, Manager Kebun Topaz, Jaka Hermanto menambahkan, bahwa melalui kemitraan ini, maka desa mendapatkan sumber penghasilan yang dapat digunakan untuk operasional desa. "Tujuannya agar pemerintah desa juga memiliki sumber pendapatan untuk menunjang operasional desa. Tercatat ada sekitar 5.000 jiwa penduduk Desa Petapahan dari 1.500 KK yang diharapkan dapat memperoleh manfaat dari kemitraan ini," ucapnya. Petapahan merupakan desa ring 1 yang berada di lingkungan operasional perusahaan. "Setiap tahunnya, Desa Petapahan memperoleh bantuan program CSR Asian Agri melalui PT Tunggal Yunus Estate. Bantuan yang diberikan ada dalam bentuk program kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sosial," jelas Benjamin Hutagalung, koordinator CSR Asian Agri Wilayah Riau menambahkan. Di bidang ekonomi, selain kemitraan dengan pemerintah Desa Petapahan, sebelumnya PT. Tunggal Yunus Estate juga sudah bermitra dengan petani swadaya yang memiliki lahan seluas 498 Ha. Sebagaimana diketahui, Asian Agri merupakan perusahaan perkebunan sawit besar di Indonesia yang menjadikan kemitraan dengan petani sebagai model bisnisnya dalam rangka mendukung industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini saat berfoto bersama. dari kiri ke kanan : Kepala Desa Petapahan (Abdul Cholil), Manager KTZ (Jaka Hermanto), Manager OPRS (Oil Palm Research Station) (Tan Kim Seng), Head R&D (Johannes Samosir), Head Sustainable Operation & CSR Asian Agri (Welly Pardede), Askep OPRS (Izahrul). jss