Malaysia Seriusi Resolusi Eropa Larang Minyak Sawit

Selasa, 05 Desember 2017

Perdagangan bebas (FTA) antara Malaysia dan Uni Eropa (UE) telah digelar. Forum itu mempertanyakan Resolusi Parlemen Uni Eropa yang akan menghapus penggunaan minyak nabati tertentu, termasuk minyak sawit, pada tahun 2020. Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Datuk Chua Tee Yong mengatakan, kendati resolusin itu tidak mengikat pada negara anggota UE, tetapi Pemerintah Malaysia memandang serius resolusi ini. Sebab selain menyangkut komoditas ekspor utama mereka, juga menyangkut penghidupan sekitar 500.000 petani kecil. "Dengan dimulainya kembali perundingan FTA, kami pasti membicarakan," katanya pada wartawan usai meresmikan Forum Perdagangan UE-Malaysia 2017. Menurutnya, resolusi itu memang tidak melarang sepenuhnya minyak kelapa sawit diekspor ke UE. "Tapi ini lebih menjadi perhatian apakah akan ada tambahan tarif yang harus diimplementasikan," tambahnya. Chua menyebut, Pemerintah Malaysia akan mencari cara untuk penyelesaian masalah ini. Itu untuk memastikan resolusi itu tidak mengganggu perdagangan kedua belah pihak. Sedang Duta Besar dan Kepala Delegasi Uni Eropa di Malaysia, Maria Castillo Fernandez mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengharapkan resolusi itu mempengaruhi hubungan bilateral antara Uni Eropa dan Malaysia. "Tidak ada perubahan dalam perdagangan dan investasi UE di Malaysia. Kami akan terus menjadi mitra dagang terbesar ketiga dengan Malaysia, " katanya. jss