Sejarah Gaib Tanah Jawa (8) : Gunung Merapi Meletus, Stupa Candi Borobudur Patah

Kamis, 30 November 2017

Pada waktu yang sama Gunung Merapi mengeluarkan sejumlah besar pasir dan abu yang merusak hampir seluruh kerajaan Erlangga di Jawa Tengah. Letusan gunung mistis ini meluluhlantakkan apa saja yang ada. Laharnya memendam beberapa candi megah, diantaranya Borobudur, Mendut dan juga Candi Prambanan. Sudah tentu monumen-monumen ini mengalami banyak kerusakan. Stupa di puncak Borobudur banyak yang patah. Tetapi untungnya, bentuk asli candi ini tetap tersimpan, dan batu-batunya sedikit banyak tetap pada tempatnya. Selama berabad-abad bangunan ini dilupakan kerajaan. Raja yang ada menyatukan dengan alam, dan hidup sendirian dengan beberapa pengikutnya yang teguh untuk beberapa tahun di lereng Gunung Lawu (dalam tahun 1007). Di sana ia bertemu dengan beberapa Brahmana Vaishnavite yang hidup dalam hutan sebagai pertapa. Ia belajar banyak  dari mereka, dan ia sangat terpengaruh oleh ajaran mereka yang mewarnai kehidupan selanjutnya. Setelah beberapa saat ia meninggalkan pengasingannya dan pergi ke Jawa Timur, ia akhirnya beruntung, berhasil menikah dengan putri dari Raja Kediri yang lambat-laun mewarisi sebuah mahkota lain. Ia ternyata orang cakap. Sebab ia memperkembangkan satu kerajaan yang kaya dan berkuasa di Jawa Timur. Kerajaan ini terus berkembang di wilayah Jawa Timur sampai beberapa abad lewat, sebelum ada kemungkinan menduduki Jawa Tengah kembali. Di bawah perlindungan pelajaran Sansekerta kerajaan ini maju pesat di daerah Kediri dan Janggala yang meluas sampai di delta Brantas, dekat Surabaya sekarang. Buddhisme dan Hinduisme bersama-sama berkembang di bawah pemerintahannya, dan sama-sama dihormati. Sesungguhnya keduanya itu kelihatannya campur menjadi satu. (jss/bersambung)