Akibat Kumbang Tanduk, Operasional Kebun Sawit PT Inecda Terancam Dihentikan

Kamis, 30 November 2017

Warga Desa Tani Makmur, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) akan menutup akses jalan operasional perkebunan kelapa sawit PT Inecda Plantations. Rencana aksi ini disebabkan perusahaan PT Inecda belum menanggapi tuntutan warga atas kerugian kerusakan tanaman sawit dan kelapa milik warga. Itu akibat serangan hama Kumbang Tanduk yang diduga dampak dari kegiatan replanting kebun sawit PT Inecda. "Sudah dua kali mediasi dilakukan Pemkab Inhu melalui Dinas Pertanian dengan PT Inecda, namun hingga saat ini pihak PT Inecda tidak menanggapi tuntutan warga atas kerusakan tanaman milik petani," sebut Boimin, Kepala Desa Tani Makmur, Kamis (30/11/2017). Kata Boimin, sejak tahun 2014 atau sejak dimulainya kegiatan replanting kebun sawit PT Inecda, produksi sawit dan kelapa petani menurun drastis. Setelah diteliti, ternyata pohon - pohon sawit dan kelapa milik petani diserang hama Kumbang Tanduk, yang mengakibatkan pohon rusak dan tidak berproduksi. Menyikapi hal ini, pada bulan September 2017, warga dan aparat pemerintahan Desa melaporkan kejadian ini kepada manajemen PT Inecda dan Pemkab Inhu. Selanjutnya, pihak Dinas Pertanian Pemkab Inhu bersama warga dan pihak PT Inecda melakukan peninjauan. Dan ternyata pohon - pohon sawit dan kelapa milik warga diserang hama Kumbang Tanduk yang diduga bersumber dari dampak kegiatan replanting kebun PT Inecda. Setelah dilakukan tinjauan bersama, pihak Dinas Pertanian Inhu melakukan mediasi antara warga dengan pihak PT Inecda. Saat itu, warga menuntut ganti rugi sebesar Rp 500 ribu per batang pohon yang rusak akibat serangan hama Kumbang Tanduk. "Totalnya ada sekitar 5.233 batang kelapa sawit dan kebun kelapa sayur yang rusak dan harus diganti dengan bibit baru untuk tanaman pengganti," terangnya. Menurut Boimin, meski sudah dilakukan dua kali mediasi oleh Dinas Pertanian Inhu, warga menganggap pihak PT Inecda tidak menunjukkan itikad baik bertanggungjawab mengganti kerugian warga. Alhasil, warga sepakat akan menutup jalan yang merupakan akses satu - satunya operasional PT Inecda di Desa Tani Makmur. "Rencana aksi ini sudah kami sampaikan kepada pihak Kepolisian. Soal waktu pelaksanaannya nanti kami sampaikan kembali," ucapnya. Humas PT Inecda Plantations, Joko Dwiono dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui rencana aksi warga Desa Tani Makmur menutup jalan. Menurutnya, jika pihak warga melakukan penutupan akses jalan, maka itu akan menghambat operasional perusahaan. "Menyikapi rencana aksi ini kami melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan akan berkoordinasi dengan pihak warga," terangnya. yudi