Luhut : Tangkal Terorisme, Sawit Dikampanyekan Keliling Eropa

Jumat, 17 November 2017

Pemerintah serius untuk melawan kampanye hitam terhadap sawit. Produk ini bakal dikampanyekan keliling Uni Eropa untuk menangkal itu. Sebab jika terus dibiarkan, maka jutaan petani akan menganggur dan itu berpotensi menyuburkan terorisme. “Ini upaya meningkatkan kesejahteraaan masyarakat. Selain untuk pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab suburnya radikalisme, kami juga sedang meningkatkan produksi dan ekspor kelapa sawit untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sekitar 20 juta petani plasma sawit dan keluarganya,” kata Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan dalam siaran pers, Rabu (15/11). Itu dikatakan Luhut saat bertemu dengan 15 pimpinan perusahaan besar Belanda yang berinvestasi di Indonesia, di Den Haag, pekan ini. Menurutnya, isu keamanan, bahaya terorisme, sejauh ini masih bisa dikendalikan oleh pemerintah. Untuk itu, salah satu upaya mencegah bertumbuhnya radikalisme, pemerintah dengan serius siap mengurangi angka kemiskinan. Sekalipun penilaian dari badan-badan internasional tentang situasi perekonomian dan investasi di Indonesia positif, tetapi menurut mantan Menkopolhukkam itu, perbaikan tetap masih perlu dilakukan. “Kami menyadari masih banyak yang harus dibenahi, seperti memberantas kemiskinan, terutama yang sedang kami tangani saat ini di bagian selatan Pulau Jawa. Kami juga sedang fokus pada pembangunan untuk pendidikan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kesetaraan masyarakat,” ujarnya. Dia menuturkan, pendidikan yang dibutuhkan saat ini adalah pendidikan keterampilan yang siap kerja di bidang industri. Luhut mengatakan, pemerintah mulai mengurangi izin ekspor bahan mentah dan mendorong industri untuk mengolah produknya di dalam negeri sebelum mengekspor sehingga punya nilai tambah. Belanda mencatat perdagangan bilateral antara kedua negara pada tahun 2016 bernilai 3,4 miliar euro. Nilai impor Negeri Kincir Angin dari Indonesia 2,4 miliar euro, sedangkan nilai ekspor ke Indonesia hampir 1 miliar euro. Tahun lalu, investasi perusahaan Belanda di Indonesia bernilai hampir 2 miliar euro. jss