Ingin Panjang Umur, Jadilah Vegetarian

Kamis, 16 November 2017

Vegetarian adalah resep untuk panjang umur. Vegetarian itu bukan hal baru. Beberapa agama seperti Hindu, Buddha, dan Kristen Advent menganjurkan pengikutnya untuk menjadi vegetarian. Hanya memakan sayur-sayuran dan sejenisnya. Dengan begitu, vegetarian itu adalah gaya hidup peninggalan masa silam. Di kaki pegunungan Himalaya terdapat sekelompok masyarakat bernama Hunza. Yang terkenal dari mereka adalah gaya hidup vegetarian total. Mereka tak pernah menyentuh bahan makanan kecuali dari sumber nabati. Makanan pokok mereka adalah buah aprikot, kedelai, dan gandum. Bukti nyata menunjukkan, bahwa hampir seluruh penduduk Hunza berumur panjang dan jarang sakit. Mereka juga tergolong pekerja keras yang tahan banting. Itu sama dengan Suku Abkhasia di negara bagian Georgia, dan Suku Vilkamba di Ekuador. Benarkah seorang vegetarian hidup lebih panjang daripada pemakan daging ? Vegetarian terbagi menjadi beberapa macam. Secara garis besar terdapat tiga kelompok, yaitu : vegetarian vegan, yaitu seorang vegetarian murni yang menghindari segala makanan yang bersumber dari hewan termasuk telur dan olahan-olahan lainnya seperti susu, mentega, yogurt, dan lainnya. Mereka murni hanya memakan sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Yang kedua adalah semi-vegetarian, yaitu mereka yang hanya berpantang pada daging merah (sapi, kambing, kerbau, dan sejenisnya) sedangkan ikan dan daging unggas semacam ayam, bebek, termasuk telurnya masih dilahapnya. Ketiga, yang merupakan jumlah terbesar, adalah vegetarian temporer atau vegetarian sementara, yaitu mereka yang sekali waktu masih mau memakan daging. Misalnya pada pesta atau jamuan makan. Di luar itu, mereka hanya makan sayuran dan buah-buahan. Secara alami, sistem pencernaan manusia mendukung gaya hidup vegetarian. Meski tak memiliki saluran kantong ganda seperti hewan pemamah biak, manusia memiliki panjang usus yang sama dengan mereka. Jika seluruh lipatan dinding usus diukur, panjangnya sekitar sepuluh kali lipat pnajang tubuh. Kondisi alami seperti ini lebih memungkinkan jika mencerna bahan-bahan makanan yang berasal dari tumbuhan ketimbang hewani. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding yang kuat sehingga memerlukan waktu cerna yang lebih lama. Hal ini sesuai dengan kondisi alat-alat pencernaan manusia. Sebaliknya bahan makanan hewani tak memiliki dinding sel sehingga sangat mudah dan cepat tercerna. Jika bahan makanan ini lebih lama berada dalam usus malah bisa membahayakan karena zat-zat penting akan mengalami kerusakan yang selanjutnya meracuni tubuh. Jadi secara fisiologis, manusia adalah seorang vegetarian sejati.  jss