PT RLZ Gelar HCV dan HCA di Taluk Kuantan

Senin, 22 Mei 2023

TALUKKUANTAN - PT Rimba Lazuardi (RLZ) Estate Lubuk Jambi,  perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang terletak di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau mengadakan Konsultasi Publik terkait High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS), di Ballroom Angela Hotel Taluk Kuantan, Jumat (19/05/23).

Untuk peninjauan HCV dan HCS yang berada di konsesi PT Rimba Lazuardi, perusahaan tersebut bekerjasama dengan Lembaga Auditor Independen Remark Asia.

HCV dan HCS adalah bagian dari persyaratan Perusahaan Hutan Tanamam Industri untuk mendapatkan sertifikat Sustainable Forest Management (SFM).

Dalam konsultasi publik ini auditor mengundang stake holder perusahaan yang terkait dengan HCS dan HCV untuk didengarkan masukannya.

Stakeholder yang hadir diantaranya, Atar Raihan mewakili Setda Kabupaten Kuansing, Ovi Alvianti, mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, Camat Pucuk Rantau H. Ali Apri, Ipda Anton mewakili Polsek Pucuk Rantau, Serka Bambang, Bhabinsa Koramil 08, Kepala Desa 9 Desa di sekitar operasional PT Rimba Lazuardi, tokoh masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen di bidang lingkungan LDL.

Cecep, auditor Remark Asia menjelaskan HCV dapat dikelompokkan menjadi enam kategori.Yang pertama adalah keragaman spesies. Yaitu konsentrasi keanekaragaman hayati, termasuk spesies endemik dan spesies langska, terancam atau hampir punah (RTE), yang signifikan, ditingkat global, regional dan nasional.

Yang kedua ekosistem dan mozaik tingkat lanskap. Yaitu bentang alam hutan utuh dan ekosistem yang luas. Ketiga, ekosistem dan habitat. Yaitu ekosistem, habitat dan tempat berlindung yang langka, terancam punah, atau hampir punah.

Keempat adalah jasa ekosistem. Yaitu jasa ekosistem dasar dalam situasi kritis. Kelima adalah kebutuhan masyarakat. Yaitu situs atau sumberdaya fundamental untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal atau masyarakat adat. Dan yang terakhir adalah nilai-nilai budaya. Yaitu, situs, sumberdaya, habitat atau lanskap budaya global, regional atau nasional.

Sedangkan Stok Karbon Tinggi (SKT) dapat di klasifikasikan menjadi Hutan Kerapatan Tinggi (HK3), Hutan Kerapatan Menengah, Hutan Kerapatan Rendah (HK1), Hutan Regenerasi Muda (HGM), Belukar dan Lahan Terbuka.

Andri, humas PT Rimba Lazuardi dalam sambutannya menyebutkan, sebagai produsen kayu, RLZ berupaya untuk selalu  mengupdate standart dan sertifikat-sertifikat produksi yang berlaku. Salah satu contohnya adalah HCV dan HCS ini.

Kami berupaya semaksimal mungkin agar operasional perusahaan, selain legal dalam perizinan namun juga sesuai dengan standart-standart lingkungan yang berlaku. Tutup Andri diakhir sambutannya.(lin)