Kenaikan Harga TBS Petani Plasma Disebabkan Kenaikan Harga CPO Dunia

Selasa, 10 Januari 2023

Suasana penetapan harga sawit

PEKANBARU -- Ada yang berbeda dari pelaksanaan rapat penetapan harga TBS petani Plasma di provinsi Riau pada Selasa (10/1/2022) kali ini. Kegiatan yang rutin dilaksanakan tersebut selain dihadiri oleh team penetapan harga, juga dihadiri oleh Koordinator Assisten pidana khusus di Kejaksaan tinggi provinsi Riau, Fauzy Marasabessy SH MH.

Kemudian dari team penetapan harga tampak hadir dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan PRSH.

Selain itu, juga hadir penyedia data sebanyak 15 PKS dari 5 PRSH di Riau yaitu Astra Agro Lestari, PTPN V, Sinar Mas, Musimmas dan Asian Agri.

Sebelum rapat penetapan harga dimulai, diadakan ramah tamah dengan Fauzy Marasabessy, dimana rapat langsung dipimpin Kadisbun Provinsi Riau, Zulfadli. Masing-masing pihak diberi waktu untuk berbicara, dimulai dari Apkasindo yang diwakili oleh Tarigan dan Karya Muslimat.

Selanjutnya dari Aspekpir, yang diwakili oleh Supoyo. Selanjutnya Gapki Riau yang diwakili oleh Sekretaris Executive Gapki Riau, Ir Marianto.

Dalam kesempatan itu, Marianto menyampaikan bahwa, dari hampir 300 PRSH perkebunan di Riau, hanya 65 PRSH saja yang menjadi anggota Gapki, dan dari sekian banyak PRSH di Riau yang membeli TBS petani Plasma. Namun untuk penyedia data penetapan harga TBS hanya disuplai oleh 5 PRSH saja, itupun semua anggota Gapki.

Dalam kesempatan yang sama, Marianto juga mohon klarifikasi kepada Fauzi tentang berita yang beredar selama ini, terutama tentang dinamika penetapan harga TBS.

"Karena menurut kami berita tersebut sangat-sangat menyudutkan PRSH pembeli TBS petani, dan menurut Gapki PRSH anggota tidak seperti judul dari berita tersebut," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Fauzi menyampaikan bahwa, sebenarnya yang ia sampaikan tidak seperti Judul berita yang dibuat media. Ia hanya menyampaikan bahwa banyak laporan dari masyarakat yang muaranya adalah tentang harga TBS petani sawit. Ia hanya minta agar PRSH yang termasuk team penetapan harga harus menyajikan data yang lebih transparan dan biaya-biaya yang timbul memang benar-benar biaya yang real.

Ia kemudian bertanya, bahwa ada contoh salah seorang petani swadaya yang termasuk team penetapan harga TBS menyampaikan kepadanya tidak mendapat tunjangan transport team penetapan harga yang tertera dalam item pembinaan petani BOTL.

Namun setelah dijawab dan dijelaskan oleh Marianto dari Gapki, barulah ia paham bahwa sesuai regulasi Permentan 10 tahun 2018, yang mendapat tunjangan transport hanyalah petani plasma, yang termasuk team penetapan harga.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan perhitungan harga TBS petani plasma sesuai rutinitas mingguan setiap hari selasa di Dinas Perkebunan.

Team penetapan harga TBS Perkebunan Provinsi Riau menetapkan lonjakan kenaikan rerata di Rp105 per kilogram untuk semua umur tanaman, dengan kenaikan tertinggi sebesar Rp116,12 per kilogram untuk tanaman umur 10 sampai 20 tahun. Dengan demikian, dalam sepekan kedepan harga TBS pekebun mitra di provinsi Riau adalah sebesar Rp2.697,74 pe kilogram.

Marianto menyampaikan, untuk petani swadaya sendiri, diperkirakan akan ada selisih harga yang mencapai Rp500,- per kilogram di lapangan yang dikarenakan banyaknya channel penjualan petani sawit seperti toke, atau ram.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir Zulfadli nengatakan, saat ini sistem tata cara penetapan harga TBS pekebun di Riau sudah mulai mengadopsi Peraturan Gubernur (Pergub) Riau Nomor 77 Tahun 2022 walaupun belum sepenuhnya, karena baru menunggu untuk TBS petani plasma dan cangkang.

Kendati demikian, dengan adanya penerapan ini, ketika ada perusahaan yang memberikan data penjualan yang jauh dibawah rerata harga penjualan dari perusahaan lainnya, maka akan secara otomatis dihitung dengan angka rerata penjualan CPO. Itulah yang terjadi dalam penetapan harga periode ini. "Hal ini kita lakukan untuk mulai menerapkan konsep harga berkeadilan," kata Zulfadli.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja mengatakan, pada dasarnya kenaikan didorong oleh harga CPO yang tinggi pada tanggal 3 hingga 6 Januari 2023. Menurut data, harga tertinggi penjualan CPO pekan lalu mencapai Rp11.953,75/kg oleh PTPN V sedangkan harga terendah sebesar Rp11,205/ kg oleh grup Asia Agri.

Ada pun detail harga tandan buah segar pekebun provinsi Riau periode 11 hingga 17 Januari adalah sebagai berikut:

Tanaman umur 3 tahun : Rp1.981,96

Tanaman umur 4 tahun : Rp2.149,89

Tanaman umur 5 tahun : Rp2.352,92

Tanaman umur 6 tahun : Rp2.409,93

Tanaman umur 7 tahun : Rp2.504,12

Tanaman umur 8 tahun : Rp2.573,72

Tanaman umur 9 tahun : Rp2.635,19

Tanaman umur 10-20 tahun : Rp2.697,74

Tanaman umur 21 tahun : Rp2.581,38

Tanaman umur 22 tahun : Rp2.568,21

Tanaman umur 23 tahun : Rp2.557,23

Tanaman umur 24 tahun : Rp2.447,45

Tanaman umur 25 tahun : Rp2,387,08

Harga CPO : Rp11.852,02

Harga Kernel : Rp5,794,39

Indeks K :92,62 persen.(lin)