Joko Supriyono Resmi Lantik Pengurus Gapki Riau

Rabu, 14 Desember 2022

PEKANBARU -- Setelah terpilih beberapa waktu lalu, puluhan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau resmi dilantik ketua Gapki Pusat, Joko Supriyono dilantik, yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (13/12).

Lichwan Hartono selaku Ketua Gapki Riau yang baru dilantik mengatakan, dirinya berterimakasih telah diberikan kepercayaan untuk mengemban amanah tersebut.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa masalah sawit kedepannya akan semakin komplek, dan banyak persoalan yang akan dihadapi oleh para pengusaha kelapa sawit.

"Kedepan masalah sawit akan semakin komplek. Bisa kita lihat dalam tiga tahun belakangan, masalah biaya produksi terus meningkat, kemudian persoalan tenaga kerja, belum lagi naiknya harga pupuk," kata Lichwan dalam sambutannya usai dilantik.

Tidak hanya itu, dikatakan Lichwan, persoalan regulasi dan kebijakan pemerintah yang semakin berat juga menjadi persoalan yang dihadapi, kemudian undang-undang cipta kerja yang blum tuntas, masalah kepastian hukum dalam usaha, juga pengancaman pencabutan izin bagi perusahaan dan lainnya.

"Tidak hanya dari dalam negeri, dari luar negeri juga banyak persoalan yang kita hadapi, di antaranya adalah kampanye negatif dari negara-negara maju yang cukup banyak tentang kelapa sawit, dan berbagai tantangan lainnya yang hadir," ulasnya.

Oleh karena itu, ia mengajak pihak asosiasi sawit untuk bersatu dalam menghadapi persoalan tersebut. Jika terjadi gesekan, maka hal tersebut hendaknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya mengajak asosiasi sawit bersatu dan jika ada persoalan, mari kita bermusyawarah, tanpa melibatkan pihak ketiga, apalagi aparat hukum. Ikatan yang sempat tercerai mari kita ikat kembali, kita bangkitkan lagi semangat kebersamaan kedepannya," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Gapki Pusat, Joko Supriyono mengatakan, momentum pelantikan tersebut diharapkan menjadi momen untuk bersatu dalam mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit di Riau kedepannya.

"Momentum pelantikan ini saatnya kita konsolidasi, bagaimana kita bersatu bersama, menyatukan persepsi, memperjuangkan pengembangan kemajuan industri sawit di Riau," ucapnya.

Ia juga berharap, agar pengurus yang baru dilantik bisa memperjuangkan dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik lagi di Riau kedepannya.

"Pengurus baru bersama stakeholder kita harapkan bisa memperjuangkan dan menciptakan iklim usaha dan investasi di Riau, ini tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus bersama-sama," imbuhnya.

"Kita berterimakasih kepada pemerintah Provinsi Riau, saat ini kita lihat Riau cukup  kondusif dan banyak dukungan untuk menciptakan investasi. Namun harus terus diperbaiki, agar terus baik, saya yakin Riau masyarakatnya sudah open mind dengan sawit, sehingga terus dijaga dan dikembangkan, karena besar kontribusinya bagi Riau," ulasnya.

Dikatakannya, untuk tahun lalu saja sawit berhasil menyumbangkan pendapatan negara sebanyak 35 miliar dollar US tahun 2021, ia memperkirakan pada tahun ini akan lebih tinggi lagi dari tahun lalu.

"Tentunya ini sangat berarti bagi Republik Indonesia, adanya perolehan ekspor tahun lalu Indonesia selamat dalam neraca perdagangan, kalau tidak ada itu, tentu neraca perdagangan menjadi defisit dan makro ekonominya akan bergejolak," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto yang mewakili Gubernur Riau mengatakan, sektor industri perkebunan kelapa sawit memang cukup banyak memberikan kontribusi bagi daerah. Namun ia juga mengingatkan agar masing-masing perusahaan mengurus perizinan sesuai dengan regulasi yang ada, terutama yang masih belum memiliki izin hingga saat ini.

Ia juga mengharapkan, agar penyerapan terus dimaksinalkan, sehingga tidak memunculkan kecemburuan sosial di masyarakat. "Penyerapan tenaga lokal oleh perusahaan diharapkan lebih bijaksana, dengan merekrut pekerja lokal semaksimal mungkin, jangan sampai terjadi kecemburuan sosial," tuturnya. (Lin)