Hendro: Generasi Sawit Baru Bersatu

Kamis, 27 Oktober 2022

BOGOR - Menjawab tantangan kelapa sawit berkelanjutan, generasi muda dituntut bersatu. Terlebih dalam perekonomian Indonesia sektor pertanian secara tradisional dikenal sebagai sektor penting karena berperan antara lain sebagai sumber utama pangan, dan pertumbuhan ekonomi. 

Ketua Forum Pemuda Sawit Indonesia, Hendro Kartiko A Md SP ketika memberikan keynote speech dalam seminar Pemuda Dalam Transisi Energi Berkelanjutan Berbasis Sektor Kelapa Sawit, di Bogor, Rabu (26/10) kepada wartawan dalam rilisnya mengatakan, peranan sektor ini di Indonesia masih dapat ditingkatkan lagi apabila dikelola dengan baik, salah satunya pada komoditas kelapa sawit, mengingat kelapa sawit memiliki pontensi besar bagi perekonomian Indonesia, akan tetapi belum tergarap secara optimal.

"Saya prihatin dengan para petani kelapa sawit sekarang, menurut saya petani kelapa sawit itu bagaikan kehausan ditengah pancuran, mereka buta akan teknis agronomi di tengah Indonesia yang menjadi pemimpin negara penghasil sawit terbesar dunia”. jelasnya.

Katanya lagi, dalam membenah perindustrian kelapa sawit membutuhkan SDM yang mumpuni yaitu petani yang paham teknis agronomi yang baik agar terwujudnya ISPO. “Dewasa ini belum adanya organisasi atau instansi yang benar-benar fokus dalam penyuluhan teknis agronomi bagi petani Indonesia sebanyak 2,67 juta kepala keluarga dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit rakyat sebesar 6,94 juta Ha (45%),” terangnya.

Masih menurut Hendro, pemerintah melalui BPDPKS telah memberikan Beasiswa kepada 4.000 orang sejak tahun 2017 hingga 2022. “Sayangnya mahasiswa penerima beasiswa tersebut 89% telah diserap perusahaan dan instansi lain. Menurut saya apabila SDM tersebut dikembalikan lagi ke rakyat sebagai penyuluh untuk para petani, saya yakin hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit yang optimal dari sektor petani rakyat,” ujar Hendro.

Dikesempatan tersebut, Hendro juga menyebutkan peran dan kontribusi pemuda diharapkan dapat dilakukan bagi sektor teknis agronomi sawit antara lain aktif memberikan masukan, saran dan pandangan sistematis tentang arah kebijakan penyuluhan teknis agronomi berbasis kelapa sawit berkelanjutan. Secara bergandengan bersama pemerintah melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat/petani dalam pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan. Lebih dari itu, generasi muda kini dapat berkolaborasi dengan industri dan perguruan tinggi dalam mengembangkan berbagai penelitian untuk menciptakan inovasi teknologi dan produk berbasis sawit yang andal, efisien dan berdaya saing. Tak hanya itu, generasi muda juga berkontribusi dalam diseminasi informasi terkait manfaat positif sawit, dan turut berperan aktif dalam mendorong pemanfaatan produk berbasis kelapa sawit yang memiliki potensi besar di Indonesia.

“Maju atau mundur petani kelapa sawit merupakan representasi dari industri kelapa sawit,” pungkas Hendro.(lin)