Harga Pupuk Melonjak, Petani Temukan Solusi

Rabu, 01 Desember 2021

PERESMIAN: Kadisbun, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar, Ir Syahrizal, MM bersiap memotong pita peresmian Pabrik Pupuk Ultra Agrotan PT ASA didampingi oleh Upika Tapung Hilir, Camat Tapung Hilir, Hadinur Rahman, S.STP, Kades Sekijang, H Ahmad Tarmizi,

TAPUNG HILIR (SP)-Kenaikan harga sawit yang mestinya dinikmati petani sawit ternyata tak seperti yang diharapkan. Pasalnya harga pupuk ikut naik 70-120%. Akibatnya petani tidak merasakan manfaat langsung dari kenakan harga jual sawit karena biaya produksi tinggi. Di tengah keadaan itu muncul solusi dari petani sawit itu sendiri. Berawal dari diproduksinya pupuk organik ramah lingkungan yang digagas oleh  petani sawit di Tapung Hilir Riau.

"Mulanya kami produksi terbatas untuk keperluan kebun kami saja. Lalu kami kembangkan dengan riset yang lebih serius dengan Universitas Padjajaran dan Universitas Riau ternyata hasilnya bagus sekali. Ini terbukti dari beberapa kebun lain yang memakai pupuk ini hasil kebunnya meningkat," ujar Ir Karo-Karo kepada sawitplus.co

Seiring dengan banyak permintaan pupuk yang harganya terjangkau dibanding pupuk kimia yagn kini relatif mahal Ir Karo-Karo kemudian membuat perusahaan khusus untuk memproduksi pupuk organik ini. Namanya PT Agro Subur Anugerah (ASA). PT ASA resmi memperkenalkan pupuk organik Ultra Agrotan di pabrik yang berlokasi di Desa sekijang, kec Tapung hilir, Kampar, Rabu (1/12/2021).

Syukuran dan pengenalan produk pupuk Ultra Agrotan PT ASA dihadiri Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara, S.IP dan Ir Kasta karo-karo selaku Pembina Perusahaan, Kadisbun, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar, Ir Syahrizal, MM, Camat Tapung Hilir, Hadinur Rahman, S.STP, Kades Sekijang, H Ahmad dan undangan lainnya.

Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara, S.IP yang juga pembina Apkasindo mengatakan, dengan hadirnya pupuk Ultra Agrotan akan bisa membantu petani sawit yang membutukan pupuk untuk merawat dan mendapatkan hasil yang cukup bagus untuk kebunnya.

"Kita ingin meningkatkan kapasitas pupuk organik ini untuk membantu dan memberikan solusi bagi petani di tengah harga pupuk yang cukup tinggi di pasaran saat ini. Ini bisa menjadi satu solusi bagi petani," kata pembina perusahaan PT ASA ini.

Sementara, H Achmad, Kades Sekijang mengatakan sangat mengapresiasi kehadiran perusahaan dan pabrik pupuk yang selama ini juga telah membantu dirinya dalam mengelola kebun sawitnya.

"Saya sudah dua tahun menggunakan pupuk ultra agrotan ini, dengan luas kebun sekitar 6,5 hektare saat ini, dengan pupuk ini saya bisa menghasilkan sekitar 4 ton. Kami berharap harga pupuk yang dikelola pak santa (pembina perusahaan), tidak mengalami kenaikan dan tetap terjangkau hingga sangat membantu para petani," katanya.

Sementara itu, Silverius Daniel Siburian dari perwakilan PT ASA saat memaparkan sejarah singkat pupuk Ultra Agrotan mengatakan, berdasarkan dampak isu lingkungan yang terjadi selama tahun 2009-2015 lalu, menyebabkan harga tandan buah segar (TBS) menjadi anjlok hingga harga pupuk yang tidak stabil.

Atas dasar inilah di akhir tahun 2016, PT Agro Subur Anugerah (ASA) berinisiatif mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang lebih terjangkau di kalangan petani, dengan konsep organik lengkap yang pengaplikasiannya lebih mudah dengan biaya yang lebih terjangkau.

Unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman sudah tersedia dalam kandungan pupuk Ultra Agrotan ditambah pula terdapat bakteri-bakteri bersimbiosis pada akar tanaman dan ramah lingkungan. Sehingga kemampuan tanaman menyerap unsur tersebut lebih cepat diproses baik untuk pertumbuhan vegetative dan generatif.

Pada awal 2017 memproduksi pupuk ini hanya untuk kebutuhan kalangan terbatas saja. Seiring berjalannya waktu di pertengahan tahun 2017, akhirnya mencoba untuk mempromosikan produk ini kepada sesama petani kelapa sawit di lingkungan terdekat.

"Ternyata respon rekan-rekan sesama petani sangat baik, sehingga kami memberanikan diri untuk meningkatkan skala produksi dengan kapasitas skala menengah 15 ton perhari untuk menjangkau petani yang lebih luas lagi. Pada tahun 2017 akhir kami memutuskan untuk memindahkan lokasi pengolahan yang semula berlokasi di pekanbaru dipindahkan ketempat yang sekarang ini kita saksikan bersama-sama. Pada awal tahun 2019, kami pun mengurus izin Deptan, SK, dan juga Surat Izin Edar secara lengkap, agar produk ini lebih resmi dikalangan penggusaha sawit," ungkap Silverius Daniel Siburian. (elf)