Kuartal I 2021, Kinerja Best Profit Tumbuh 69 Persen

Kamis, 27 Mei 2021

PEKANBARU - Industri perdagangan berjangka komoditi termasuk salah satu sektor yang kebal krisis di masa pandemi Covid-19. Terbukti di sepanjang tahun 2020, banyak investor yang mengalihkan portfolio dananya ke instrumen emas berjangka yang sempat menyentuh rekor tertinggi hingga $ 2.000/toz atau bila dikonversi ke dalam gr mencapai Rp 1 juta/ gr.

Dampak dari berkilaunya emas turut berimbas positif pada perusahaan pialang salah satunya, PT Bestprofit Futures di Pekanbaru. Setelah membukukan rapor biru pada akhir tahun lalu. Kuartal pertama tahun 2021, BPF Pekanbaru kembali mencatat kinerja mengkilap dengan membukukan total volume transaksi sebanyak 87.559 lot atau meningkat 69,04 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.

Animo masyarakat yang tinggi terhadap produk perdagangan berjangka di BPF Pekanbaru juga nampak dari jumlah nasabah baru sepanjang Januari hingga Maret 2021 yang mencapai 174 nasabah, atau meningkat 19,18 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu ketika awal pandemi terjadi.

Pimpinan Cabang BPF Pekanbaru, Ryan Santana mengatakan, dalam bisnis perdagangan berjangka persaingan semakin dinamis, sehingga diperlukan strategi pemasaran yang jitu dan manajamen yang baik untuk memenangkan kompetisi. Faktor yang menentukan diterima atau tidaknya bisnis ini di masyarakat, menurut nya hanya dua, yaitu transparansi dan totalitas dalam layanan. Edukasi yang mudah dipahami, dan penjelasan menyeluruh dari sisi risiko dan peluang keuntungan akan menanamkan rasa percaya dan nyama pada diri nasabah.

“Kami memiliki positioning sebagai mitra yang memahami kebutuhan transaksi nasabah. Sebelum membuka kantor, kami melakukan riset pasar mengenai perilaku dan kebutuhan investasi masyarakat di Pekanbaru. Sehingga, strategi yang kami jalankan tepat sasaran,” tandas Ryan.

Menurutnya, media sosial juga berperan mendongkrak animo masyarakat terhadap perdagangan berjangka. Terbukti, beberapa nasabah yang bergabung mengaku tertarik pada informasi edukasi yang disampaikan di facebook, whatsapp business dan instragram.

Sehingga di BPF Pekanbaru, tambahnya kemampuan mengelola media sosial menjadi prasyarat keterampilan para wakil pialang berjangka.

“Terlebih sejak pandemi Covid-19, banyak orang lebih nyaman berkomunikasi dan menerima informasi melalui online. Maka, kami mengoptimalkan seluruh wakil pialang berjangka untuk mampu membuat konten digital yang menarik, atraktif dan edukatif,” imbuhnya.

Menjelang akhir tahun yang tersisa 7 bulan lagi, Ryan mengungkapkan bahwa pihaknya optimis bakal mencetak rekor target baru sebesar 360 ribu lot, naik 20 persen dibandingkan tahun 2020 lalu. Saat ini Bestprofit Futures di Pekanbaru telah menjadi yang terdepan, dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 11 persen.

Demi mendorong pertumbuhan yang konsisten di industri perdagangan berjangka, BPF Pekanbaru sebagai salah satu pelaku bisnis merasa wajib untuk memperluas edukasi kepada masyarakat dengan menggandeng sebanyak mungkin mitra, termasuk media untuk membangun atmosfir bisnis yang positif.(*)