Polda Riau dan Ditjen Bea Cukai Perkuat Sinergitas Tekan Penyelundupan Narkoba

Rabu, 24 Maret 2021

PEKANBARU - Tim gabungan Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Riau berhasil menggagalkan penyelundupan 44 kg narkotika jenis sabu-sabu serta lebih dari 50 ribu butir pil ekstasi. Barang bukti tersebut diamankan dari penangkapan di Dumai dan Bengkalis beberapa waktu terakhir.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, dari pengungkapan di Bengkalis, Tim Gabungan berhasil mengamankan 40 kg sabu serta 50.000 butir pil ekstasi. Dalam pengungkapan tersebut, petugas juga berhasil menangkap 5 tersangka yang berinisial H, R, N, S dan J.

"Penangkapan dilakukan di Desa Tenggayun, Kecamatan Bukit Batu, Kabupeten Bengkalis pada 2 Maret 2021. Kelima tersangka merupakan warga Bengkalis. Jadi para sindikat ini menggunakan orang-orang tempatan untuk melancarkan bisnis haramnya," kata Kapolda Riau saat konferensi pers pemusnahan barang bukti narkotika di Mapolda Riau, Rabu (24/3/2021). 

Sementara dari pengungkapan yang dilakukan di Dumai, petugas gabungan berhasil mengamankan barang bukti narkotika berupa 4 kg sabu serta 526 butir pil ekstasi. 

Penangkapan dilakukan pada 12 Maret 2021 lalu di wilayah Hutan Pelintung, Dumai. Tiga tersangka diamankan dalam pengungkapan tersebut, yakni berinisial I, A dan F. Petugas juga melakukan tembakan terukur ke kaki tersangka F karena melakukan perlawanan. 

Agung mengatakan, sinergikan antara sesama aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk memberantas mafia narkoba tersebut. 

"Sinergitas dengan berbagai instansi, seperti TNI-AL dari Lanal Dumai, BNNP Kota Pekanbaru dan Bea Cukai menjadi hal penting dalam pemberantasan Narkoba. Dengan adanya sinergitas ini, kami optimis akan memenangkan perang melawan gembong Narkoba," ujar Agung. 

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea Cukai Riau, Ronny Rosfyandi mengungkapkan, keberhasilan pengungkapan jaringan narkoba tersebut merupakan bukti sinergitas antara Ditjen Bea Cukai Riau dan Polda Riau. Dia mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat sinergitas tersebut untuk menekan peredaran narkotika di wilayah Riau. 

"Kami bersama-sama untuk mencoba menahan laju masuknya narkoba ini ke Indonesia. Bagaimanapun juga kita secara populasi memang penduduk kita merupakan target yang potensial buat mereka memasarkan (narkotika) ke wilayah kita," kata Ronny. 

Wilayah Riau, dengan kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan perairan internasional sangat berpotensi dijadikan sebagai pintu masuk bagi para sindikat untuk menyelundupkan narkotika. Hal ini, kata Ronny, menjadi atensi utama bagi Bea Cukai untuk menjaga perairan Riau dengan mempersiapkan strategi matang bersama aparat penegak hukum lain. 

"Wilayah Riau ini secara kewilayahan maupun secara proses bisnis sangat dimungkinkan menjadi target utama mereka. Itulah sebabnya kami bersama-sama duduk bersama sinergikan memformulasikan strategi-strategi agar lebih efektif lagi. Semoga kita kedepan bisa lebih efektif lagi," ujarnya. 

"Gambaran jumlah tangkapan ini menjadi ukuran kami untuk melakukan evaluasi lebih lanjut ke depan," tambah Ronny. (Bayu)