2021, Dana Program Sawit yang Dialokasikan BPDPKS Rp55,2 T

Senin, 25 Januari 2021

(Paiki, Petani Papua Barat memberi salam hormat kepada Dewan Pembina DPP APKASINDO, Dr. Bayu Krisna Murthi

JAKARTA - Sepanjang tahun 2021, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS) akan mengalokasikan dana sebesar Rp55,2 triliun untuk membiayai program-program terkait pengembangan industri perkebunan kelapa sawit.

Alokasi ini berdasar atas keputusan Rapat Komite Pengarah BPDPKS pada tanggal 22 Januari 2021 yang telah menyetujui usulan alokasi anggaran BPDPKS tahun 2021.

Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman mengatakan untuk belanja program dan pendukung dialokasikan sebesar Rp55,2 triliun pada tahun ini.

"Program-program BPDPKS yang akan dibiayai dari dana ini yakni Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), biodiesel, riset, sarana prasarana, dan sumber daya manusia. Terkait program PSR, pada 2021, target PSR dipatok seluas 180.000 hektar dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun," ungkapnya pada Senin (25/1/2021).

Selain itu, pemerintah juga tetap berkomitmen untuk mendukung program biodiesel (B30) pada tahun 2021 dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta kiloliter. Komitmen pemerintah ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga CPO dan menjaga surplus neraca perdagangan non-migas, yang mana sekitar 12 persen berasal dari ekspor minyak sawit dan produk turunannya.

Senada dengan hal ini, Sekjen DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Rino Afrino, mengapresiasi anggaran yang telah disiapkan Komite Pengarah untuk replanting lahan sawit rakyat yang seluas 180.000 hektar tersebut.

“Program (PSR) sangat baik untuk petani, dan petani sudah bergotong royong melalui penghimpunan dana sawit. Maka perlu upaya untuk mengoptimalkan penyalurannya. Kami segenap pengurus APKASINDO di 22 provinsi bertekad mendukung Kementerian Pertanian khususnya Ditjenbun dan BPDPKS untuk mencapai target 180.000 hektar pada 2021,” ujar Rino.

Ditempat berbeda, Dorteus Paiki, Petani sawit dari Papua Barat, yang juga Pengurus Apkasindo Papua Barat, berterimakasih dengan dana BPDPKS ini, tak terbayang bagaimana nasib kami Petani Papua Barat jika PSR tidak ada, dengan kondisi umur sawit kami sudah mencapai 31 Tahun.

Kami juga berharap  Ditjenbun dan BPDPKS berkenan memberi harapan akan impian kami, yaitu PKS, karena di Papua Barat hanya ada 1 PKS, yang lainnya sudah pada tutup. Sebab 3-4 tahun kedepan, paling tidak 3.000 ha kebun yang dibiayai oleh PSR akan masuk masa Panen dengan produktivitas mencapai 2-3ton TBS/Ha/bln, jadi dari sekarang harus dipersiapkan PKS nya. Kami Petani Sawit Papua ingin setara dengam saudara2 kami di Sumatera dan Kalimantan, ujar Paiki dengan logat khas Papua. (lin)