Riau Memanggil, Pengecualian Korporasi Sawit dan PKS

Senin, 19 Oktober 2020

Penyerahan secara simbolis 50.000 masker dari Apkasindo kepada Gubernur Riau, Syamsuar. (Bayu)

PEKANBARU - Petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau kembali menyerahkan bantuan masker kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk penanganan covid-19. Ini merupakan bantuan masker kedua yang disalurkan oleh para petani sawit Riau. 

Masker sejumlah 50.000 helai itu diserahkan langsung oleh Plh Ketua DPW APKASINDO Riau Ir. Gulat Manurung, MP.,C.APO yang juga Ketua Umum Apkasindo yang membawahi 22 Provinsi, di Balai Serindit, Gedung Daerah Riau, Senin (19/10) siang. 

"Ini semua adalah Partisipasi teman-teman dari seluruh petani sawit anggota Apkasindo Riau. Dengan masing-masing petani menyumbangkan satu tandan buah sawitnya," kata Gulat saat menyerahkan 50.000 masker kepada Gubernur Riau, Syamsuar. 

Dengan Partisipasi ini, total masker yang telah diserahkan Apkasindo Riau kepada Pemerintah Provinsi Riau sudah 100.000. Gulat memastikan bahwa bantuan partisipasi masker ini masih akan terus berlanjut untuk sedikit membantu pemerintah Riau dalam menekan covid-19, semua yang kita antar adalah standart Masker Medis. 

"Jadi ini terus bertambah. Hari ini dari petani sawit Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir juga telah menyerahkan ke kita sebanyak 15.000 masker. Ini akan kita serahkan mungkin nanti untuk tahap berikutnya. Jadi ini masih akan terus bergulir. Ini bentuk partisipasi petani sawit Apkasindo Riau untuk bisa menangani dalam penanganan Covid-19, "tambah Gulat. 

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar, yang menerima langsung partisipasi masker tersebut, mengungkapkan rasa terharu dan bangga kepada seluruh petani sawit di Riau, demikian juga kepada HMI Riau Kepri dan FORMASI Indonesia yang juga ambil peran berpartisipasi, ini diluar dugaan saya mahasiswa juga sangat memperhatikan kesulitan Pemprov Riau dengan melonjaknya masyarakat Riau terpapar covid. Dia menyebutkan, masker tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat di seluruh kabupaten kota di Riau. 

"Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terimakasih kepada APKASINDO Riau, HMI Riau Kepri dan Formasi Indonesia atas perhatiannya dalam rangka membantu meringankan penanganan covid-19 yang saat ini masih cukup tinggi penularannya" kata Syamsuar. 

Gubernur menyampaikan, saat ini Pemerintah Provinsi Riau tengah fokus dalam penanganan hulu covid-19. Dijelaskannya, hulu yang dimaksud dalam melakukan pencegahan, untuk dapat menekan penyebaran covid-19. Menurutnya, hal ini akan jauh lebih efektif melakukan penanganan di hulu oleh karena itu sangat dibutuhkan Masker dalam jumlah yang banyak. 

Salah satu hal yang dilakukan dalam penanganan hulu covid-19 adalah dengan membagikan dan mensosialisasikan pentingnya penggunaan masker kepada masyarakat, mencuci tangan dan selalu taat mitigasi covid. 

"Kita mengharapkan dukungan ini tidak berhenti sampai di sini saja, masih panjang perjuangan kita melawan cobid ini. Karena diperkirakan Juni 2121 baru semua rakyat Indonesia telah divaksin. Jadi setidaknya masih ada 8 bulan lagi untuk kita displin menjaga jangan sampai terpapar. Mudah-mudahan dengan upaya bersama ini, kita bisa mengatasi covid-19," tuturnya. 

Selain Apkasindo, para mahasiswa Riau juga turut memberikan bantuan masker kepada Pemerintah Provinsi Riau. Di antaranya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau-kepri yang memberikan 3.000 masker. Serta Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia yang menyerahkan 2.000 masker untuk dibawa ke masyarakat Riau. Gubernur Riau berharap mahasiswa juga ambil peran mensosialisasikan mitigasi covid 19 ini ke kalangan masyarakat Riau.

Ketua HMI Riau Kepri, menyampaikan bahwa Masker tersebut adalah gotongroyong sesama pengurus HMI dan Mahasiswa yang simpati dengan gerakan Riau Memanggil ini. Namun saya kecewa dengan korporasi sawit di Riau ini yang sangat tidak peduli dengan kondisi Riau yang sudah hampir semua zona merah. Kami HMI Kepri Riau akan segera mengadakan Rapat membahas ketidakpedulian Korporasi Sawit ini, kami akan kejar semua korporasi yang bebal ini.

Salah seorang Pendiri Formasi Indonesia, Devi Aditia, juga menyampaikan hal yang sama, gak habis pikir, malu saya sebagai warga Riau, karena disaat yang bersamaan kawan-kawan dari Provinsi lain mencibir dengan viralnya berita ketidakpedulian korporasi sawit di Riau. 

"Di Program Riau Memanggil ini, korporasi sawit nampaknya mengecualikan diri, khususnya  korporasi sawit yang bukan anggota GAPKI Riau (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).  Pengamatan kami Formasi Indonesia, Korporasi sawit anggota GAPKI jauh lebih peduli setelah Petani Sawit selangkah didepan lebih peduli Covid Riau, ya meskipun di surat edaran Gubri tersebut tidak mewajibkan Petani Sawit", ujar Devi. *