Lagi, GAPKI Riau Serahkan 135 Ribu Masker

Rabu, 14 Oktober 2020

PEKANBARU – Pengusaha kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau kembali menyerahkan 135 ribu masker kepada Gubernur Riau yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau Drs H Syamsuar.

Penyerahan masker secara simbolis dipusatkan di Gedung Daerah Jalan Diponegoro, Pekanbaru dan langsung diserahkan masing-masing perwakilan pengusaha kelapa sawit. Di antaranya, PT Peputra Group, Minamas Group  (PT Aneka Inti Persada, PT Tunggal Mitra Plantation  dan  PT Lahan Tani Sakti), Asian Agri Group, Panca Eka Group-Divisi Perkebunan serta pengusaha kelapa sawit lainnya.
 
Ospin Sembiring perwakilan PTPN V yang mewakili pengusaha kelapa sawit yang bernaung di bawah GAPKI Cabang Riau saat penyerahan masker mengatakan, kegiatan ini merupakan kali ke tiga setelah sebelumnya pengusaha kelapa sawit yang tergabung di bawah GAPKI sudah menyerahkan masker kepada Gubernur Riau.

"Kami menyampaikan terimakasih kepada Pak Gubri, Kadisbun serta pengusaha kelapa sawit lainnya, karena telah mengakomodir penghimpunan bantuan masker. Tentunya kami mengharapkan agar bantuan masker ini dapat memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 di Riau saat ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, pengusaha kelapa sawit Riau akan terus membantu masyarakat melalui pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19 yang sudah mendunia ini. Pihaknya siap membantu apapun yang diperlukan oleh pemerintah. Apalagi perusahaannya sendiri sudah menyediakan dana sebesar Rp3,5 miliar dalam penanggulangan Covid-19 di kalangan perusahaan.

Sedangkan Gubri, Drs H Syamsuar MSi yang menerima bantuan masker dari pengusaha kepala sawit sangat berterimakasih. Apalagi dengan kondisi saat ini masyarakat sangat memerlukan bantuan pemerintah dan melalui bantuan masker dari pengusaha kelapa sawit ini nantinya akan diserahkan kepada kabupaten/kota di Riau.

"Sekali lagi kami beriterimakasih atas bantuan ini. Karena kondisi saat ini Riau termasuk zona merah secara nasional dan termasuk Pekanbaru juga penyumbang angka positif Covid-19 di Riau yang sangat banyak," ujarnya.

Sedangkan Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau, H Zulkifli Syukur SAg MA MSi juga menyebutkan, selama dua bulan ini pihaknya sudah mengumpulkan bantuan masker dari perusahaan swasta dan juga BUMN dan BUMD sebanyak 800 ribu masker. Dan bantuan itu sudah disalurkan ke masing-masing kabupaten kota se Riau.

"Tentunya kami langsung distribusikan ke kabupaten/kota se Riau, khususnya darah zona merah yakni, Pekanbaru, Dumai, Siak, Kampar, Bengkalis, Pelalawan, Rohil, Kuansing. Tentunya kami mengharapkan bantuan ini diterima langsung oleh masyarakat yang sangat memerlukan masker dalam melindungi diri dari bahaya Covid-19," ujarnya.
 
Sementara itu, ditempat terpisah Ketua Umum DPP Apkasindo,  Ir Gulat Manurung MP CAPO juga mengapresiasi partisipasi GAPKI Cabang Riau dalam menekan penyebaran Covid-19 di Riau melalui bantuan masker. Namun dirinya sangat menyayangkan ketidakpedulian korporasi lainnya, khususnya yang tidak tergabung dengan GAPKI.
 
Menurutnya, di Riau ada 326 korporasi sawit (PKS dan perkebunan sawit), namun hanya 62 koporasi yang masuk GAPKI. Jadi korporasi sawit yang 264 ini kemana? Ini keterlaluan dan ketidakpedulian korporasi ini.

Saat ini dari sekian banyak usaha kata Gulat, hanya sawitlah yang masih eksis, bahkan hattrick karena harga CPO melambung saat masa pandemi ini. Seharusnya korporasi sawit menjadi garda terdepan membantu masyarakat Riau yang kesusahan melalui dukungan ke Pemprov Riau. Petani sawit saja nyumbang 1 tandan TBS per petani untuk membeli masker kesehatan yang dikordinasikan ke Apkasindo Riau.

"Ya benar, sudah 116.000 masker terkumpul, 50 ribu kami sudah antar ke Posko Covid-19 Riau yang diterima oleh Pak Gubri. Dalam waktu dekat kami akan antar kembali ke Posko Covid-19. Ini bukan persoalan masker, tapi kekompakan Riau dalam mengatasi makin parahnya penyebaran Covid di Riau dan Riau terkenal dengan sebutan Provinsi Sawit, jadi ngak masuk akal ketidakpedulian korporasi sawit di Riau ini, khususnya korporasi sawit yang tidak bergabung ke GAPKI di Riau ini," ujarnya.(lin)