Perusak Mobil Polantas saat Demo Tolak Omnibus Law Ditangkap, Ternyata Bukan Mahasiswa

Selasa, 13 Oktober 2020

PEKANBARU - Direktorat Reskrimum Polda Riau, menangkap satu pelaku perusak mobil Polantas yang terparkir di halaman Grand Tjokro Hotel Pekanbaru, pada Kamis (8/10) lalu. Pelaku kala itu ikut dalam barisan massa yang menggelar aksi penolakan UU Cipta Kerja di DPRD Riau.

"Iya, sudah diamankan, saat ini sedang diperiksa intensif," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Senin (12/10).

Sementara, Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi menjelaskan, dari beberapa orang yang ada dalam video, baru satu orang pelaku yang berhasil diamankan. 

"Baru satu orang yang diamankan, sedangkan yang lainnya masih kita kejar," kata Zain.

Zain masih mendalami adanya dugaan massa yang memicu perusakan mobil Ditlantas Polda Riau itu dibayar. Dia mengatakan, saat ini masih dilakukan pendalaman.

Sebelumnya beredar video terkait permintaan maaf dari pelaku perusak mobil tersebut. Dalam video tersebut pelaku mengaku bernama Guntur. Dalam video 26 detik itu, Ia mengakui telah melakukan perusakan mobil Polantas berjenis sedan tersebut. 

Selain itu, Ia juga mengaku bukan merupakan mahasiswa dan mendapatkan almamater Universitas Lancang Kuning (Unilak) dari kawannya.

Sebelumnya diberitakan, satu unit mobil polisi lalu lintas ringsek akibat menjadi sasaran amukan mereka. Tak hanya itu, Ia dan sejumlah personel polisi juga sempat menjadi sasaran massa saat terjadi kericuhan pada aksi itu. 

Salah satunya adalah Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Emil Eka Putra. Dia menjadi korban lemparan batu dan botol plastik bekas air mineral dilemparkan pengunjuk rasa, saat sedang mengatur lalu lintas.

"Iya, kita sempat dikejar tadi saat sedang mengatur lalu lintas," kata Emil.

Emil bersama personel lainnya bergegas meninggalkan kerumunan dan mengamankan diri di sekitaran lingkungan DPRD Riau. Beruntung kejaran massa tersebut sempat dihalangi oleh sejumlah mahasiswa dan menenangkan massa agar tidak melempari petugas polisi.

Saat itu, aksi unjuk rasa itu diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Riau. Tak hanya itu, hadir juga buruh yang turut menolak Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR RI beberapa waktu lalu.