UAS Sebut Dokter Oki Alfin Mati Syahid : Dia Langsung Masuk Surga

Ahad, 13 September 2020

PEKANBARU - Ucapan belasungkawa turut disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS), atas meninggalnya dokter Oki Alfin, yang dinyatakan positif covid-19, Sabtu (12/9) kemarin.

"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya dokter Oki Alfin, karena Covid-19," kata UAS.

Dengan kepergian dokter Oki Alfin ini, UAS menyebutkan, ada lima poin pelajaran yang bisa diambil atas kabar duka ini. Pertama kata UAS, kematian dokter Oki menyadarkan kita bahwa usia bukan kekuasaan kita. Dalam kasus covid-19 ini, dokter paling mengerti kesehatan. Dia lebih dulu pergi dari kita.

"Kafa bilmauti waidzahn, wakafa bil yaqini ghinan, waka bil ibadati syughlan; cukuplah kematian menjadi nasehat, cukuplah keyakinan menjadi kekayaan, dan cukuplah ibadah menjadi kesibukan," ujarnya mengutip dari (HR. al_baihaqi, Syu’batul Iman : 7/353).

Poin kedua, bagi keluarga dan sahabat yang ditinggalkan, sambung UAS, bahwa kita sayang sama beliau, tapi Allah lebih sayang dengan dia.

"Maka, mari kita katakan innalillahi wainnailaihi rojiun. Bagi kita yang masih hidup, Allah sayang juga sama kita, tapi bekal kita belum cukup. Pak dokter dosanya belum banyak, amalnya yang banyak," katanya. 

Selama mengabdi, jelas UAS, berapa banyak yang beliau tolong, Allah yang rohman, yang rohim yang gofur.

"Allah sayang dengan dokter, karena lebih dulu pergi, beliau tamu yang dihormati. Sesuai janji Allah, Beliau gugur sahit. Karena meninggal bertugas menangani wabah, ditengah-tengah masyarakat," tambah UAS.

UAS mengartikan, bahwa mati Sahit itu disaksikan malaikat. Di mana, mati sahit artinya dia tidak merasakan sakratul maut, dia tidak merasakan sakit mati. "Dia itu dokter Oki, langsung masuk surga," sebut UAS.

Poin ke empat, kasus ini menjadi pelajaran bagi kita yang ditinggalkan. Dimana, covid-19 ini dapat menyerang siapa saja. "Kasus dokter Oki ini bantahan bagi mereka yang mengira covid-19 konspirasi," ungkapnya.

Poin terakhir, yang ke lima, UAS mengingat kita untuk segera mengumpulkan amalan sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat. "Beramallah sebanyak-banyaknya, InsyaAllah kita bertemu dengan Rasulullah di surga. Dengan amal ibadah yang cukup, maka kita akan bertemu dengan Rasulullah," tutupnya.*