BPDPKS Ajak Milenial Gaungkan Kampanye Positif Sawit Nasional

Selasa, 28 Juli 2020

Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo. (int)

JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat, hingga saat ini ada 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung yang menggantungkan hidup pada industri kelapa sawit. 

Meskipun menjadi penggantung hidup jutaan masyarakat, namun, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo, menyampaikan, industri sawit masih terus mendapatkan kampanye negatif dari pasar internasional. Oleh karena itu, kata Edi, perlu terus digaungkan di tengah masyarakat, untuk melawan kampanye negatif tersebut. 

"Jangan lupa kalau selama ini industri sawit dituding tidak ramah lingkungan. Perlu diingat bahwa dari sawit kita justru bisa memproduksi biofuel yang secara emisi justru sangat ramah lingkungan dan bisa menggantikan ketergantungan masyarakat selama ini terhadap energi minyak bumi," kata Edi dalam diskusi virtual dengan tema Digitalk Sawit, Senin (27/7).

Edi mengatakan, peran kalangan muda atau milenial untuk menggaungkan hal ini, agar masyarakat mengerti, bahwa produk turunan kelapa sawit justru lebih ramah lingkungan. Mengingat saat ini kalangan milenial telah menguasai sedikitnya 33,75% dari total populasi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Oleh karena itu, keberlangsungan industri kelapa sawit ini sangat bergantung pada andil kalangan milenial. Dengan adanya dorongan dari kalangan milenial ini, kata Edi, industri kelapa sawit nasional akan semakin kuat dan dapat melawan segala kampanye negatif tentang sawit dari pasar internasional. 

"Atas dasar pemikiran tersebut itu pula, kami dari BPDPKS secara regular mengadakan kegiatan-kegiatan semacam ini, yaitu untuk merangkul generasi muda agar makin dekat, akrab, dan mengerti dengan baik terkait besarnya potensi yang dimiliki Indonesia dalam hal komoditas strategis ini," ujarnya. 

Untuk penyelenggaraan Digitalk Sawit kali ini, dijelaskan Edi, merupakan gelaran keempat yang difokuskan untuk masyarakat muda di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung. Dalam gelaran kali ini, turut hadir pula Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi.

Sebelumnya, acara serupa juga digelar dengan berfokus pada segmen peserta dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Dengan digelar dari kota ke kota secara bergiliran, diharapkan juga bakal makin banyak lagi kalangan milenial yang bisa dirangkul dalam kampanye positif soal industri sawit. (*)