Turun Tipis, Tren CPO Diprediksi Bakal Kembali Menguat

Selasa, 19 Mei 2020

PEKANBARU -  Harga TBS kelapa sawit penetapan ke-20 tahun 2020 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Dengan jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun, yakni sebesar Rp 1,43/kg atau mencapai 0,10 % dari harga minggu lalu.

Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp 1.401,53/Kg. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, mengatakan bahwa penurunan harga TBS ini disebabkan oleh sejumlah faktor.

"Penurunan harga CPO yang tidak terlalu besar ini dipengaruhi oleh mulai banyaknya negara-negara yang melonggarkan pembatasannya seiring dengan penurunan jumlah kasus infeksi virus corona. Hal ini mengakibatkan permintaan dunia mulai membaik," ungkap Defris kepada sawitplus.co, Selasa (19/5).

Dengan kondisi ini, harga CPO juga diprediksi bakal berbalik dan segera menunjukkan tren positif.  "Selain itu kenaikan harga minyak bumi juga ikut mendorong harga CPO sehingga penurunan yang terjadi minggu ini sangat kecil dengan tren yang menguat kedepannya," tambahnya.

Defris menjelaskan, turunnya harga TBS sawit ini juga disebabkan oleh turunnya harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data di Riau.

"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 60,60/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 105,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 37,00/Kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan sebesar Rp 4,64/Kg dari harga minggu lalu," paparnya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, sambung Defris, tercatat mengalami kenaikan. Di mana harga jual kernel untuk Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp 31,82/Kg, dan Asian Agri Group mengalami kenaikan sebesar Rp 92,00/Kg dari harga minggu lalu. (Bayu)