KTU Edukasi Pembuatan Hand Sanitizer

Jumat, 27 Maret 2020

SIAK - Tinggi dan langkanya cairan pembersih tangan atau hand sanitizer tak membuat PT. Kimia Tirta Utama kehilangan akal. Untuk memenuhi kebutuhan karyawannya serta  masyarakat anak perusahan Astra Agro ini memberikan edukasi untuk pembuatan Hand Sanitizer dari bahan baku lidah buaya.

Administratur PT KTU, Achmad Zulkarnain di dampingi PIC Laboratorium Riset, Abdul Muis  memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hand sanitizer di lingkungan perusahaan. Sedangkan, pembelian hand sanitizer sudah sangat langka di pasar dan juga harganya sangat mahal.

Apalagi, saat virus corona bermunculan, harga hand sanitizer melambung dan sulit didapat. Akhirnya, Achmad Zulkarnain memutuskan untuk membuat sendiri hand sanitizer. Setelah mencari informasi Jurnal di internet tentang pemanfaatan infusa lidah buaya sebagai antiseptic pembersih tangan terhadap jumlah koloni kuman dan bekerja sama dengan departemen Riset.

"PT KTU mempelajari cara pembuatan mulai mencoba membuat sendiri cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol dan aloevera  tersebut di lingkup perusahaan PT KTU, Rupanya, Kapolsek dan Camat Koto Gasib tertarik untuk membuatnya, Kapolsek dan Camat Koto Gasib sudah melakukan survey di lingkungan kecamatan, bahkan di Siak dan Pekan baru keberadaan Hand Sanitizer sudah sangat langka" jelasnya.

Katanya, merekapun menghubunggi pihak PT KTU untuk bisa menularkan ilmu pembuatan Hand Sanitizer tersebut kepada bhabinkamthibmas dan puskesmas, tokoh masyarakat, MUI se kecamatan Koto Gasib.

"Ini suatu upaya kita dalam pencegahan penyebaran wabah Virus Corona di masyarakat, dan ini akan kami sosialisasikan ke masyarakat melalui Bhabinkamtibmas,"kata Ipda Suryawan Fadlin.

Lanjut Suryawan lagi, Dengan bahan pembuatan Hand Sanitizer yang sangat mudah dicari, hanya memerlukan lidah buaya dan alkohol, masyarakat bisa melakukan dirumah.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak PT KTU atas Ilmu pengetahuan yang diberikan cara membuat Hand Sanitizer dengan bahan yang mudah dicari. Semoga bermanfaat untuk masyarakat dalam pencegahan Virus Corona ini,"ucapnya.

Sementara Administratur  PT Kimia Tirta Utama (KTU) Ahcmad Zulkarnain mengatakan pihak perusahaan PT KTU tetap komitmen membantu masyarakat dalam upaya pencegahan Virus Corona.

"Kami dari perusahaan tetap berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19, dan selalu bekerja sama dengan pihak  Upika kecamatan Kotogasib. Pembelajaran pembuatan Hand Sanitizer ini sebagai upaya menjawab kelangkaan dan mahal nya harga hand sanitizer di pasaran,"ucap Achmad Zulkarnain Administratur PT Kimia Tirta Utama.

Menurut Camat Koto Gasib Dicky Sofyan, mereka memberikan informasi sebanyak banyaknya tentang corona yang sudah mewabah serta memberikan solusi pencegahan karena informasi itu sesuatu yang sangat penting.

Lebih jauh disebutkan Dicky Sofyan, Koto Gasib ini gerbang masyarakat dari luar menuju Pekanbaru. Apalagi disini ada beberapa pelabuhan, Buatan II, Pelabuhan CPO dan beberapa lainnya, pihaknya membentuk gugus tugas pengecekan lapangan, mengecek kesehatan anak buah kapal dan lainnya.

"Dengan antisipasi ini, masyarakat dapat mengerti dan mengurangi aktivitas di luar dan kegiatan yang membawa orang," ucapnya.

Kelangkaan hand sanitizer ini juga mendapat perhatian serius dari kapolres siak , kelangkaan barang di siak, ketersediaan alkohol juga sudah menipis, untuk itu kapolres melalui ibu – ibu bayangkari meminta pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada para polwan dan ibu bhayangkari yang di pimpin langsung oleh ketua bhayangkari siak, kasatlantas dan anggota polwan Siak secara antusias mengikuti praktek cara pembuatan hand sanitizer yang sederhana, dan juga mendapat informasi tentang virus corona 19 ini seperti apa hasil dari pembuatan hand sanitizer ini kemudian di bagi – bagikan kepada masyarakat dan anggota polisi yang bertugas.

Sangat bermanfaat dan mudah dibuat kata ketua bhayangkari Siak, ucapan terima kasih atas tim dari PT KTU yang sudah memberi pengetahuan kepada kami semua ilmu yang sangat bermanfaat.

PT KTU terus melakukan sosialisasi pada Karyawan dan keluarganya serta masyarakat. Mereka pun meminta karyawan dan keluarganya langsung berganti baju sepulang dari kerja,“Mudah-mudahan pembuatan home made hand sanitizer ini menjadi wawasan baru bagi penghuni PT KTU  dan masyarakat sekitar semakin mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga kebersihan tangan."tuturnya.

Kegiatan ini pun diharapkan menambah kedekatan PT. KTU , dan masyarakat, UPIKA Kecamatan Koto Gasib ,dan sekitaran Kabupaten Siak , menjadikan mereka semakin mandiri menjalani pencegahan penularan penyakit. Kiat membuat hand sanitizer , membagikan kiat-kiat membuat hand sanitizer.
 
PIC Lab Abdul Muis yang didamping Analis Lab Aulia Rahmah dan Asisten Sustainability Slamet Riyadi PT KTU menyampaikan bahwa, Bahan pembuatan Hand sanitizer adalah alkohol 70 persen dengan merk bebas.

Kemudian, lidah buaya (aloe vera), essential oil (kalau ada untuk pewangi) dan botol sebagai wadah. Cara pembuatannya, siapkan wadah untuk mencampur alkohol dengan aloe vera. Ambil daging Gel lidah buaya dengan di kerok menggunakan sendok kemudian blander sehingga mencair kemudian Keduanya  dicampur sedikit demi sedikit sampai tercampur rata dan tidak ada gumpalan.

“Perbandingan 90/10 alkohol dan aloevera,” ucap Slamet .

Setelah itu, beri dua tetes essential oil dan aduk kembali. Terakhir, masukkan hasil kreasi ke dalam botol. Setelah selesai, hand sanitizer pun siap digunakan. Meski pembuatannya sangat mudah dan sederhana, sebut slamet riyadi, namun hasilnya akan sangat bagus dan bermanfaat serta murah dan sehat karena menggunakan bahan alami “back to nature" Hand sanitizer yang berasal dari bahan alam lebih aman di gunakan, tidak merusak pernafasan, dan aman untuk anak – anak.

Pada prinsipnya, dimana pun instalasi Astra berada harus memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma Astra, yaitu “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.

Cita-cita Astra sejak awal adalah untuk sejahtera bersama bangsa. Untuk meraih cita-cita ini, Astra terus mendorong adanya pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan dan berimbang baik dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan melalui Public Contribution Roadmap.

Public Contribution Roadmap merupakan pilar penyangga keberlanjutan perusahaan dalam mewujudkan Goal Astra 2020 menjadi kebanggaan bangsa. Pilar ini juga merupakan upaya pencapaian visi Astra untuk ‘menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan’.

Dengan panduan Public Contribution Roadmap, Astra melaksanakan tanggung jawab sosial baik dalam pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) serta 4 pilar Corporate Social Responsibility (CSR) Astra untuk berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia.

4 Pilar Public contribution Roadmap Astra itu adalah Pilar Pendidikan, Pilar kewirausahaan,Pilar Lingkungan ,dan Pilar Kesehatan.

Pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial Astra berpedoman pada pengembangan program 4 pilar CSR Astra yang sejalan dengan hasil pemetaan sosial, dampak proses bisnis, dan Public Contribution Roadmap 2020 dengan fokus program pada :
• Pilar Pendidikan, pembinaan dan peningkatan kualitas:
 Pendidikan Anak Usia Dini melalui “Senyum SAPA” (sahabat PAUD Astra), pendidikan dasar dan menengah baik melalui pembinaan sekolah Adiwiyata maupun peningkatan mutu pendidikan kejuruan.
• Pilar Kewirausahaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peningkatan keterampilan wirausaha berbasis ekonomi kreatif, dukungan pemasaran, penguatan forum “AKU BISA” (Asosiasi Pelaku Usaha Kecil Binaan Astra) yang berfokus pada masyarakat dan penyandang disabilitas, pembentukan UKM Desa sejahtera Astra di lingkungan perusahaan .
• Pilar Lingkungan, pengembangan Astra Forest sebagai area konservasi (Ruang Terbuka Hijau) dan perlindungan keanekaragaman hayati terpadu yang berkelanjutan.
• Pilar Kesehatan, implementasi program “Astra KIRANA” (Kesehatan Ibu, Remaja, dan Anak) dengan sasaran untuk peningkatan status kesehatan ibu, remaja, dan anak melalui kegiatan promosi pola hidup bersih dan sehat, perbaikan gizi, Keluarga Berencana dengan penguatan Kader Kesehatan Astra.

Yang di lakukan PT. Kimia Tirta Utama yang merupakan bagian dari Astra Group  dalam hal ini masuk dalam Public Contribution Roadmap bidang kesehatan masyarakat, bermanfaat untuk perbaikan dan asas manfaat untuk masyarakat dan sejahtera Bersama bangsa.
Keempat pilar tersebut dapat pula diimplementasikan melalui pembentukan Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Cerdas & Produktif) Astra dan juga Desa Sejahtera Astra  di masing-masing wilayah.(ist)