Corona Merebak, Penyaluran Rumah Subsidi Terus Berjalan

Senin, 23 Maret 2020

Kawasan perumahan. (Int)

JAKARTA – Meskipun dilanda wabah virus corona (Covid-19), penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi, khususnya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan terus berjalan.

Direktur Utama Pusat Pengelonaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Arief Sabaruddin mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga saat ini masih tetap berjalan seperti biasanya.

Pasalnya, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) FLPP saat ini sudah bisa dilakukan melalui sistem daring yaitu melalui aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang)

“Tidak ada hambatan, debiturnya juga tetap bertambah setiap harinya. Kami kerja dari rumah juga tidak menjadi hambatan,” ungkapnya, Senin (23/3/2020).

Arief juga mengatakan bahwa penyaluran dana tetap dilaksanakan menggunakan mekanisme bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Mekanisme tersebut malah membuat kerja PPDPP semakin fleksibel, tak terbatas ruang, waktu, dan tempat.

“Sesuai arahan Presiden, semua persetujuan terkait dengan penyaluran dana juga dibuat dari rumah,” imbuhnya.

Terkait dengan pelaksanaan yang dinilai lancar, PPDPP mencatat terhitung sejak Januari 2020 hingga 20 Maret 2020, PPDPP telah berhasil menyalurkan FLPP kepada 5.783 debitur dengan realisasi penyaluran dana senilai Rp584,37 miliar.

Sejalan dengan hal ini, Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan bahwa pihaknya cukup terkejut dengan catatan aktivitas penjualan perumahan di tengah wabah seperti sekarang ini.

“Kami terkejut juga, karena ternyata masih ada transaksi, apalagi melihat kondisi sekarang ini banyak pengembang juga yang menerapkan WFH buat karyawannya, mereka enggak bisa jualan on site,” kata Angra.

Berdasarkan catatan Coldwell Banker, perumahan yang masih mencatatkan transaksi umumnya merupakan pengembangan pengembang lokal untuk kelas menengah dan menengah bawah, termasuk rumah subsidi.

“Ini biasanya karena harganya cocok, jadi masih growing saja,” imbuhnya

Agar transaksi tetap terjaga di tengah sebaran wabah virus covid-19, Angra menyebutkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengembang, di antaranya untuk lebih responsif kepada kosumen misalnya dengan melakukan pemasaran digital, membuat video progres konstruksi, dan menyiapkan foto terkini produk yang dijual.

“Jangan lupa untuk menyediakan kemudahan cara bayar, ini akan sangat menarik bagi konsumen. Selain itu, sterilisasi kawasan proyek dan marketing gallery juga tetap perlu dilakukan kalau ternyata masih ada yang mau datang,” ujarnya. (*)