MPA Asian Agri, Jaga karhutla Sembari Berwirausaha

Kamis, 05 Maret 2020

PELALAWAN -Setahun belakangan ini, MPA (Masyarakat Peduli Api) Desa Tambak binaan Asian Agri, selain dikenal sebagai kelompok patroli api juga dikenal sebagai MPA penghasil madu.
 
Sebab, selain mendapatkan pelatihan pencegahan dan pemadaman karhutla,  MPA ini juga didukung perusahaan untuk dapat memiliki penghasilan tambahan sembari menjalankan tugas patroli api.
 
“Dalam rangka menumbuhkan kemandirian MPA, maka selain mendapatkan pelatihan karhutla,   Asian Agri juga mendorong MPA binaannya untuk dapat berwirausaha. Adapun usaha yang dipilih adalah budidaya madu karena kita melihat potensi madu di Langgam cukup tinggi, maka muncul ide bagaimana kita bisa menjaga hutan sekaligus memberikan nilai ekonomis,” ujar Hafiz Hazalin Sinaga, Manager Fire Free Village Program Asian Agri pada saat berkunjung ke lokasi peternakan lebah kelulut milik MPA Desa Tambak, Kec Langgam pada (4/3/2020).
 
“Awalnya kita bantu 10 kotak lebah, dan pakannya untuk menumbuhkan minat MPA berusaha sembari menjalakan patrolinya, alhamdulillah sekarang sudah mulai kelihatan hasilnya. Kedepan kita juga berharap usaha ini bisa terus berkembang dan menjadi sentra madu di Langgam,” imbuh Hafiz.
 
Sementara itu Ketua MPA, Junaidi menyampaikan terima kasihnya dengan adanya program MPA yang mendukung pemuda untuk peduli lingkungan dan berpenghasilan.
 
“Sebelum ada MPA kegiatan kami selaku pemuda desa kurang terarah, dengan adanya MPA selain kami melakukan patroli dalam rangka pencegahan karhutla, sekarang kami juga mendapatkan penghasilan tambahan dari budidaya madu ini,” ujar Junaidi.
 
Menurutnya, dari 47 sarang lebah yang mereka miliki, yang sudah siap panen adalah 25 sarang yang mampu menghasilkan 3 kg madu trigonal dengan harga jual per-kg nya Rp.400.000.
 
Pada kesempatan yang sama, crew leader MPA, Zulkatap menyampaikan bahwa selain mendapatkan penghasilan dari budidaya lebah, MPA juga sudah memiliki usaha baru penyewaan mesin pompong.
 
“Selain lebah, saat ini MPA juga sudah memiliki 4 unit mesin pompong yang  dibeli dari hasil Award DBA (Desa Bebas Api) binaan Asian Agri. Dimana  mesin tersebut sehari-harinya disewakan untuk umum dengan tarif 150.000 perhari per pompong. Alhamdulillah usaha pompong ini juga berbuah manis dimana setiap harinya selalu ada yang menyewa,” imbuh Zulkatap.
 
Pada kesempatan tersebut, Zulkatap juga menjelaskan bahwa, sekalipun saat ini MPA berwirausaha, namun tugas pokok mereka patroli api tetap berjalan sesuai jadwal. Dimana mulai pagi sampai malam   tetap ada yang berpatroli untuk mencegah terjadinya karhutla di desa mereka.
 
“Sekalipun kami berwirausaha, namun tugas pokok kami tetap berjalan. Untuk menunjang tupok tersebut kami juga sudah melakukan pembelian sepeda motor untuk berpatroli serta membangun  posko MPA,” jelas Zulkatap.
 
Asian Agri, sebagai salah satu perusahaan perkebunan besar,  secara berkesinambungan melakukan beragam upaya pencegahan karlahut.  Dimana sejak 1994,  Asian Agri  sudah menerapkan kebijakan tanpa bakar /zero burning.
 
Selain itu, pada tahun 2016, Asian Agri juga  bergabung dengan Fire-Free Alliance untuk bekerja sama dengan para mitra bersama-sama menanggulangi  kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
 
Asian Agri juga  aktif melaksanakan program Desa Bebas Api (DBA) dan Masyarakat Peduli Api  (MPA) yang bertujuan untuk memberdayakan dan mendorong desa menerapkan kebijakan tanpa bakar dalam mengelola lahan serta menjaga desa  terbebas dari api. (Lin)