Rupiah Melemah ke Rp13.872 per Dolar AS

Senin, 24 Februari 2020

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.872 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (24/2/2020) sore. Posisi tersebut melemah 0,81 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Jumat (21/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.863 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Jumat (21/2/2020), yakni Rp13.777 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,90 persen, lira Turki 0,86 persen, ringgit Malaysia 0,81 persen, dan baht Thailand melemah 0,29 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura juga turut melemah 0,26 persen, rupee India 0,22 persen, diikuti dolar Taiwan 0,21 persen, serta dolar Hong Kong sebesar 0,08 persen, peso Filipina 0,03 persen, dan yuan China yang melemah tipis 0,01 persen. Di sisi lain, penguatan hanya terjadi pada yen Jepang sebesar 0,23 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris dan euro melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,31 persen dan 0,05 persen. Selain itu, dolar Kanada dan dolar Australia juga sama-sama melemah dengan nilai 0,45 persen, terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen negatif dari penyebaran wabah virus corona di beberapa negara.

"Kekhawatiran akan penyebaran virus corona di luar China meningkat seiring dengan peningkatan tajam infeksi di Korea Selatan, Italia, dan Iran," kata Ibrahim, Senin (24/2/2020).

Diketahui, Italia, Korea Selatan dan Iran mencatat kenaikan tajam dalam infeksi selama akhir pekan. Korea Selatan sekarang memiliki lebih dari 600 kasus, sementara Italia lebih dari 150 kasus, dan Iran sebanyak 43 kasus.

Pemerintah Italia bahkan telah menghentikan karnaval Venesia, menutup sekolah, dan menyegel kota-kota yang terkena dampak di utara, sambil berupaya untuk mencari tahu bagaimana dan di mana penyebaran virus tersebut dimulai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WTO) pun mengatakan khawatir atas meningkatnya jumlah kasus di berbagai negara tanpa kaitan yang jelas dengan China tersebut.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.750 hingga Rp13.815 pada perdagangan Selasa (25/2/2020) esok. (*)