Rupiah Kembali Lesu ke Rp13.758

Kamis, 20 Februari 2020

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.758 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (20/2/2020) sore. Mata uang Garuda melemah 0,46 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Rabu (19/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.735 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Rabu (19/2/2020) yakni Rp13.717 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,76 persen, baht Thailand 0,73 persen, ringgit Malaysia 0,48 persen, rupee India 0,05 persen dan dolar Taiwan 0,44 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura juga turut melemah 0,40 persen, yen Jepang 0,33 persen, yuan China 0,29 persen, peso Filipina l persen dan lira Turki 0,16 persen. Diikuti, dolar Hong Kong yang melemah 0,07 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada melemaj dengan nilai masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,21 persen. Selain itu, euro juga melemah 0,11 persen, dan poundsterling Inggris terpantau melemah 0,27 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen negatif kekhawatiran pasar atas wabah virus Corona.

"Banyak pedagang mengatakan mereka tetap berhati-hati karena virus yang sebelumnya tidak diketahui telah mengakibatkan lebih dari 2.000 kematian di China dan menyebar ke 24 negara lainnya," kata Ibrahim, Kamis (20/2/2020).

Kendati demikian, dilaporkan mulai terjadi perlambatan peningkatan kasus virus corona pada hari ini. Provinsi Hubei China menyatakan telah menyesuaikan metode diagnosisnya, dan melaporkan hanya 394 kasus baru yang dikonfirmasi pada Rabu (19/2/2020). Angka tersebut menurun drastis dibandingkan sebesar 2.000 sehari sebelumnya.

"Akan tetapi, banyak investor yang masih skeptis terhadap metodologi pelaporan virus China," jelasnya.

Lebih lanjut Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.725 hingga Rp13.790 pada perdagangan Jumat (21/2/2020) esok. (*)