Rupiah Tertekan ke Rp13.694 per Dolar AS

Kamis, 13 Februari 2020

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.694 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (13/2/2020) sore. Posisi tersebut melemah sebesar 0,15 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Rabu (12/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.679 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Rabu (12/2/2020), yakni Rp13.659 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,29 persen, yuan China 0,15 persen, rupee India 0,14 persen, dan dolar Singapura  0,12 persen.

Selanjutnya, lira Turki melemah 0,11 persen, ringgit Malaysia 0,07 persen, baht Thailand 0,06 persen, dan dolar Taiwan serta dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,02 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, penguatan terjadi pada yen Jepang 0,29 persen dan peso Filipina 0,10 persen.

Kemudian di negara maju, nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terpantau, euro dan pounsterling Inggris terpantau menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,10 persen, dan 0,03 persen. Sementara dolar Kanada dan dolar Australia melemah dengan nilai masing-masing 0,02 persen dan 0,06 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen negatif terkait penambahan jumlah kasus terinfeksi Virus Corona di Provinsi Hubei, China.

"Terjadi pelemahan rupiah dan aset berisiko lainnya karena kekhawatiran akibat lonjakan dalam laporan jumlah masyarakat yang terinfeksi dan meninggal karena Virus Corona di Provinsi Hubei," kata Ibrahim, Kamis (13/2/2020).

Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa terdapat kenaikan kasus sebesar 45 persen di provinsi tersebut. Dibandingkan Rabu (12/2/2020) kemarin, terhitung peningkatan jumlah meninggal sebanyak 242 orang dan sebanyak 14.840 kasus baru.

Peningkatan ini diduga akibat perhitungan mengikutsertakan diagnosa menggunakan CT scan. Pasalnya, Pemerintahan Provinsi Hubei mulai memasukkan kasus-kasus yang "didiagnosis secara klinis" dalam angka-angkanya, yang merujuk pada penggunaan CT scan untuk mendiagnosis pasien. 13.332 dari kasus baru termasuk dalam klasifikasi itu.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.635 hingga Rp13.730 pada perdagangan Jumat (14/2/2020) esok. (*)