PAN Rugi Bila Ikut PKS Jadi Partai Oposisi

Rabu, 12 Februari 2020

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. (Int)

KENDARI - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan, PAN harus segera mengambil posisi strategis dalam menghadapi Pemilu 2024. Zulkifli menyayangkan banyak kader PAN masih meributkan posisi PAN apakah menjadi pihak oposisi atau tidak, padahal Pemilu 2019 sudah lama berlalu.

"Positioning itu penting untuk menghadapi tantangan yang berat, 2024 itu tidak mudah. Kita kemarin masih ribut soal oposisi, tidak oposisi, itu yang saya tidak setuju," kata Zulkifli dalam pidatonya di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).

Zulkifli menyatakan, PAN tak ingin partainya mengikuti tagline Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) yang dengan lantang menyatakan sikap sebagai oposisi. Sebab, jika mengikuti langkah PKS tersebut, maka akan merugikan PAN.

"Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh PKS. Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh teman kita, partai itu (PKS), akan sangat merugikan kita. Kalau kita bergerak ke kanan, ke kanan sekali kita kalah, kalah kita," ujar Wakil Ketua MPR ini.

Zulkifli juga mengatakan, untuk memperbaiki posisi di Pemilu 2024, PAN harus menjalin hubungan baik dengan partai mana pun. Selain itu, ia mengatakan, akan mempertahankan PAN sebagai partai religius dan nasionalis.

"Saya katakan kita harus meluruskan kembali PAN sesuai cita-cita awal yaitu partai miniatur Indonesia," ucap Zulkifli Hasan. "(PAN) partai yang moderat, Islam rahmatan lil alamin, perjuangan untuk seluruh kalangan, oleh karena itu, disebut dengan nasionalis religius," tuturnya.

Adapun Kongres V PAN resmi ditutup pada Rabu (12/2/2020) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara. Zulkifli kembali menjabat sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025 setelah menyingkirkan Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Selain itu, Hatta Rajasa ditunjuk sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN. (*)