Perbankan Eropa Tertarik Danai Peremajaan Karet Indonesia

Senin, 20 Januari 2020

Petani sedang menyadap karet. (Int)

JAKARTA - Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), Aziz Pane menyebutkan, bank asal Eropa tertarik untuk melakukan pembiayaan peremajaan atau replanting karet di Indonesia. Sebelumnya, replanting karet pernah digagas oleh pemerintah namun terkendala oleh biaya.

"Waktu menko perekonomian Pak Darmin, katanya itu, karena pemerintah dananya terbatas maka akan digunakan menjual kayunya dan hasil menjual kayu akan mensejahterakan petani," kata dia di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Adapun dia mengungkapkan total lahan yang akan dilakukan replanting hanya sekitar 3 juta hektar. "Tidak sampai 3 juta hektar lah, tidak semua direplanting mungkin hanya berapa persen 20-30 persen lah," tuturnya.

Dia menyebutkan biaya untuk melakukan replanting karet cukup besar. Namun, dia tidak merinci kisaran biaya tersebut.

Dia mengungkapkan, bank asal Eropa tersebut bersedia menjadi investor replanting karet dengan syarat kayunya menjadi milik mereka. Selain bank tersebut, dia mengungkapkan telah ada juga beberapa investor yang berminat.

"Sekarang baru nih, kami dapat investor, ada bank juga dari Eropa yang mau membiayai seluruh replanting asal kayunya dia dapat," ujarnya.

Dia mengungkapkan mereka menginginkan kayu tersebut untuk dijadikan bubuk. "Nah jadi orang Eropa ini dia ambil kayunya, dia bayar sama petani, dia jadikan itu kaya bubuk kayu," ungkapnya.

"Replanting itu masalahnya kan kalau petani itu potong (tebang pohon karet), dia harus (menghasilkan untuk) makan, di situ mahalnya, social costnya," katanya. (*)