Pertamina Targetkan 20 Pengeboran di Blok Rokan pada 2020

Ahad, 12 Januari 2020

Ilustrasi pipa angguk. (Int)

JAKARTA - PT Pertamina berencana melakukan pengeboran 20 sumur di Blok Rokan pada tahun ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang, angka tersebut merupakan asumsi awal dari Pertamina.

"Sebagai asumsi awal untuk menahan deras laju penurunan alamiah (natural decline)," kata dia, Minggu (12/1/2020).

Fajriyah menjelaskan, kendati telah memiliki asumsi awal, sejatinya jumlah sumur pengembangan masih dalam kajian teknis oleh Pertamina. Asal tahu saja, Pertamina menargetkan pengeboran sumur pengembangan di akhir tahun 2020.

Dia melanjutkan, hingga saat ini baik Pertamina dan Chevron masih terus melakukan diskusi finalisasi transisi Blok Rokan. Ia menambahkan, masih ada sejumlah poin penting yang harus diselesaikan sesegera mungkin oleh kedua pihak. Sayangnya, Fajriyah masih belum bisa merinci seputar poin-poin tersebut.

"(Selain itu) investasi juga telah kami siapkan," terang Fajriyah tanpa mau membeberkan nilai yang disiapkan.

Guna menjaga laju produksi, proses transisi alih kelola Blok Rokan menjadi salah satu fokus pemerintah di tahun 2020. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menekankan, proses transisi dari Chevron Pasific Indonesia ke Pertamina bisa segera diselesaikan di tahun ini juga.

Arifin mengatakan, pihaknya mendorong percepatan pelaksanaan proses pengeboran minyak dan gas bumi (migas) di blok yang terletak di Provinsi Riau tersebut. Saat ini, progres alih kelola antara kedua belah pihak terus berjalan.

"Kami sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor. kemudian kami pertemukan dengan Pertamina," kata Arifin 

Lebih lanjut, dari target pengeboran 72 sumur di Blok Rokan pada tahun depan, paling tidak Pertamina sudah bisa melakukan 20 pengeboran. "Pertamina sudah menyiapkan, karena ini Pertamina harus segera melaksanakan 20 poin pengeboran untuk bisa mempertahankan (tingkat produksi), dari 72 target. Ya paling tidak 20 itu bisa dilakukan," pungkas Arifin. (*)