Perusak Demokrasi Tidak Boleh Bercokol di PAN

Kamis, 09 Januari 2020

Mulfahcri Harahap. (Int)

MEDAN - Jelang Kongres ke-5 pada Maret 2020 mendatang, tensi politik di Partai Amanat Nasional (PAN) mulai hangat. Pemilik suara yakni pengurus DPW dan DPD mulai menentukan pilihan politiknya kepada salah satu kandidat bakal calon Ketum PAN.

Para pengurus DPW PAN Sumatera Utara (Sumut) dan 75 DPD di wilayah sekitar Sumatera bagian utara misalnya. Mereka mendeklarasikan dukungan kepada Mulfachri Harahap untuk menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Mulfachri menggelar silaturahmi dengan DPW PAN Sumut dan 75 DPD di Grand Aston City, Medan, Sumit, Rabu (8/1/2020) kemarin. Dalam forum itu, Mulfachri memaparkan gagasan dan programnya jika terpilih sebagai Ketua Umum PAN.

Selain itu, dia juga menyinggung tentang pengelolaan partai yang harus mematuhi AD/ART yang telah menjadi kesepakatan dalam berorganisasi. Menurutnya seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendak dan menabrak aturan.

"Tidak bisa pemimpin seenaknya memaksakan kehendak, anti-dialog. Apalagi menabrak aturan hanya untuk memuluskan keinginan pribadi dan kelompoknya. PAN berdiri karena semangat dan antitesa pada praktik kesewenang-wenangan. Sampai kapan pun, perusak demokrasi tidak boleh bercokol di tubuh PAN," kata Mulfachri lewat siaran persnya, Kamis (8/1/2020).

Ucapan Mulfachri disambut riuh tepuk tangan dan teriakan para pendukung. Mereka merasa memiliki keresahan sama tentang kondisi PAN belakangan ini.

Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais juga hadir. Dia menyampaikan soal pentingnya untuk memahami semangat lahirnya PAN.

Amien mengingatkan PAN merupakan alat perjuangan ketika dulu berdiri. Bahwa perjuangan yang selama dia lakukan bukan hanya untuk mengejar kekuasaan.

"Pentingnya bagi kader memahami semangat lahirnya PAN. Karena partai sebagai alat perjuangan tidak melulu terkait kekuasaan," ujar Amien. (*)