PT KTU Jadi Percontohan Bimtek Soal Gambut

Senin, 23 Desember 2019

SIAK- Maraknya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia terutama Sumatera dan Kalimantan yang notabennya adalah kawasan gambut yang menyebabkan terjadinnya kerusakan ekologis, ekonomi dan kesehatan.  Karena itu Badan Restorasi Gambut (BRG) dan peserta Bimtek untuk mendatangi PT Kimia Tirta Utama anak perusahaan Astra Agro Lestari sebagai percontohan pengelolaan Gambut yang baik.

Kepala Administratur PT Kimia Tirta Utama (KTU), Ahmad Zulkarnain kepada wartawan, Minggu (22/12) mengatakan, kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang bekerja sama dengan Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut yang berkaitan dengan penataan air gambut. Selain itu, katanya salah satu tujuan Bimtek tersebut adalah bagaimana mengelola gambut dgn baik dan benar agar soil moisture tanah gambut terjaga sehingga tidak mudah terbakar dan juga mewujudkan program Riau hijau dan bermartabat.

"Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kita dari PT KTU karena selama ini sangat konsisten dalam pengelolaan Gambut terlebih lagi Badan Restorasi Gambut (BRG) bertugas mengkoordinasi dan memfasilitasi restorasi gambut pada 7 (tujuh) provinsi, yaitu Riau, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua menjadi kehormatan BRG memilih PT KTU sebagai lokasi percontohan tentang tata pengelolaan Gambut baik," jelas Zulkarnain.

Katanya lagi, selama ini PT KTU memiliki dan memahami Konservasi Lahan Gambut dimana perusahaan tidak ada membuka lahan gambut berapapun kedalamannya, menerapkan praktik pengelolaan terbaik di perkebunan kelapa sawit dan selalu melakukan kolaborasi dengan pemangku kepentingan. "Kami tetap komit untuk terus menjaga dan mengelola kawasan gambut dengan baik tentunya ini sesuai dengan visi misi kami, dimana PT KTU sendiri memiliki visi ingin menjadi perusahaan Agribisnis yang berkelanjutan paling produktif dan inovatif di dunia serta ingin meencapai visi menjadi panutan dan berkonstribusi dalam pembangunan dan kesejahtraan bangsa dengan tidak mengabaikan pengelolaan lahan gambut dengan baik yang berada dilokasi kebun kami," ungkapnya.

Seperti diketahui lanjut Zulkarnain, lokasi perkebunan PT KTU terletak di 3 wilayah kecamatan yakni, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan sungai Mandau dan kecamatan Tualang yang sebagiannya berada di kawasan Gambut. Karena hal ini tentunya kami tidak mengabaikan pengelolaan lahan gambut ini dengan serius. "Kami tidak ingin .  kebakaran terbesar yang terjadi tahun 1997 dan terulang kembali pada tahun 2015, mengakibatkan kerugian yang besar dan berdampak luas hingga mancanegara. Karena ini kami sudah memiliki alat alat pemadam kebakaran sendiri sesuai dengan peraturan Permentan. Karena itu kami membawa perserta Bimtek kebeberapa lokasi gambut kita dalam rangka pencegahan Karhula seperti ketersedian menara pemantau, embung, sekat kanal dan alat alat pemadam kebakaran lain yang tercanggih," tuturnya.

Ditempat yang sama Dermawati Sihite SH MH dari BRG yang juga salah satu pemateri dari Bimtek ini sendiri mengatakan, Pelaksanaan kegiatan supervisi dalam konstruksi, operasi, dan pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi mengacu pada peraturan perundang-undangan dan peraturan teknis lainnya dimana salah satu bentuk kegiatan supervisi melalui bimbingan teknis (Bimtek) kepada penanggungjawab usaha/kegiatan (konsesi) yang berada di lahan gambut seperti perkebunan, hutan tanaman Industri (HTI) dan lain-lain. Karena itu katanya, setelah mendapatkan teori dari beberapa pemateri, peserta Bimtek ini kita aja turun langsung untuk melihat kepalangan seperti apa pengelolaan gambut yang baik seperti apa yang sudah dilakukan PT KTU selama ini.

"BRG melalui Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan bersama Kelompok Ahli BRG telah menyusun instrumen Bimtek supervisi restorasi gambut di areal konsesi. Instrumen tersebut berisikan tata cara dan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan untuk mengatur tata kelola air termasuk pengaturan bangunan air dan infrastruktur yang dibangun di lahan gambut lainnya yang terdapat di areal konsesi dan kita cukup puas karena setelah turun langsung ke PT KTU para perserta Bimtek bisa bertanya langsung bagaiamana tata cara pengelolan gambut yang baik tersebut," ulas Ema. (lin)