Program B20 Tekan Defisit Transaksi Berjalan

Jumat, 08 November 2019

Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. (Int)

JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan perbaikan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) per kuartal III/2019 disokong oleh neraca dagang yang membaik.

"Neraca perdagangan ada perbaikan dari nonmigas, migasnya juga turun sedikit. Ini mencerminkan program yang didorong B20 ini berjalan," ujar Airlangga, Jumat (8/11/2019).

Merujuk pada neraca barang, salah satu komponen neraca transaksi berjalan, Bank Indonesia mencatat bahwa neraca barang mengalami surplus pada angka US$1,25 miliar. Capaian ini lebih baik dari neraca barang pada kuartal II/2019 yang tercatat surplus sebesar US$483 juta.

Neraca nonmigas per kuartal III/2019 tercatat surplus US$2,74 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan neraca nonmigas pada kuartal sebelumnya yang surplus US$3,11 miliar.

Neraca migas yang cenderung mengalami pembengkakan defisit pada kuartal II/2019 kali ini tercatat membaik. Per kuartal III/2019, neraca migas tercatat defisit hingga US$2,16 miliar, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang mencatatkan defisit hingga US$2,97 miliar.

"Oleh karena itu salah satu prioritas dari rapat kemarin kita akan merapikan rencana implementasi B30," ujar Airlangga.

Pihaknya pun saat ini sedang menyiapkan roadmap implementasi dan pengembangan B30 hingga B100.

Menurutnya, penggunaan B30 selaku substitusi impor migas merupakan quick win pemerintah untuk menekan defisit neraca dagang dan CAD.

Untuk 2020, Airlangga mengaku masih belum menyiapkan nominal tertentu sebagai target CAD. Meski demikian dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 menargetkan CAD berada pada angka 2,7 persen hingga 2,9 persen dari PDB.

Untuk diketahui CAD pada kuartal III/2019 tercatat defisit mencapai US$7,66 miliar atau 2,66 persen dari PDB.

Meski neraca barang tercatat membaik dengan surplus hingga US$1,25 miliar, neraca jasa tercatat mengalami pelebaran defisit dari US$1,89 miliar pada kuartal II/2019 menjadi US$2,27 miliar pada kuartal III/2019. (*)