Minamas Plantation Luncurkan Benih Unggul iCalix

Kamis, 07 November 2019

Kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Minamas Plantation melalui pusat penelitiannya Minamas Research Centre (MRC) akan merilis benih unggul iCalix pada awal tahun 2020 ke pasaran dalam mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing produk sawit nasional. 

Sejauh ini,Minamas Plantations telah memulai riset dan pengembangan benih unggul iCalix sejak tahun 2010 melalui pusat penelitian MRC yang berlokasi di Riau.

Direktur Utama Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad mengatakan, pada bulan Februari lalu, Minamas Plantation telah resmi menerima Surat Persetujuan Penerbitan Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Indonesia. 

“Saya mewakili Minamas Plantation mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Pertanian beserta seluruh jajarannya sehingga kami dapat menjadi salah satu pelaku bisnis benih kelapa sawit unggul di Indonesia," ujarnya, Kamis (7/11/2019).

Menurutnya, benih yang diproduksi dan disalurkan saat ini merupakan benih iCalix yang didapatkan dari persilangan antara induk Dura Banting terseleksi dengan induk Pisifera AVROS yang berasal dari Afrika, karena dinilai paling cocok untuk menghasilkan bibit berkualitas dengan tingkat produksi yang tinggi. 

Sementara itu, Head MRC Shahrakbah Yacob menambahakn, benih iCalix memiliki potensi produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 30,9 ton per hektar per tahun dan juga bisa menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) 8,5 ton per hektare per tahun. 

Bila, dibandingkan dengan benih lain iCalix memiliki keunggulan dari sisi kandungan dan produksi minyak yang tinggi serta pertumbuhan tinggi pohon yang agak lambat. 

Selain itu, iCalix juga memiliki rasio oil to bunch yang tinggi artinya memiliki potensi kandungan minyak yang tinggi dalam setiap tandannya. "Tanaman mulai dapat dipanen pada umur 24 bulan setelah tanam di lapangan dan juga relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma," ujarnya.

Hingga saat ini, kapasitas produksi kecambah iCalix mampu mencapai 2 juta butir kecambah per tahun dan penggunaannya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internal dahulu sebelum dipasarkan secara komersial ke pelanggan eksternal, termasuk kebun plasma. 

Untuk mendapatkan iCalix, saat ini pembelian hanya dapat dilakukan di kantor MRC–Riau dengan harga kisaran Rp10.000 per butir. 

"Kami berharap bahwa terobosan-terobosan yang kami upayakan saat ini sejalan dalam mendukung program peremajaan sawit dan intensifikasi lahan sawit nasional yang berkelanjutan. Kedepannya, iCalix juga akan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani plasma Minamas Plantation yang memasuki masa replanting”, katanya.

Melalui pelepasan perdana benih iCalix ini, Minamas Plantation akan terus berfokus pada intensifikasi perkebunan dengan meningkatkan kualitas produk di lahan yang sudah ada, menerapkan praktik agronomi terbaik, menjaga kelestarian lingkungan, serta mendukung upaya Pemerintah dalam program peremajaan kebun kelapa sawit serta peningkatan daya saing produk kelapa sawit nasional. (*)