Penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar Kuartal III/2019 Melambat

Selasa, 05 November 2019

Petani kelapa sawit. (Int)

JAKARTA - Kinerja penerimaan bea masuk dan bea keluar per 30 September 2019 mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Merujuk pada data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, realisasi bea masuk per 30 September 2019 mencapai Rp26,83 triliun, terkontraksi -5,71 persen (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tercata dua sektor kontributor bea masuk terbesar yakni sektor perdagangan dan manufaktur yang kontribusinya secara kumulatif mencapai 90,5 persen dari keseluruhan bea masuk sama-sama tercatat mengalami kontraksi.

Sektor perdagangan per 30 Septermber 2019 tercatat menghasilkan bea masuk sebesar Rp13,35 triliun atau terkontraksi -8,4 persen (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sektor manufaktur juga terkontraksi sebesar -7,3 persen (yoy) dengan penerimaan sebesar Rp11,54 triliun.

Realisasi bea keluar juga mengalami penurunan tetapi dengan kontraksi yang lebih besar dibandingkan dengan bea masuk.

Bea keluar per 30 September 2019 tercatat mengalami kontraksi hingga -55,89 persen (yoy) dengan penerimaan sebesar Rp2,28 triliun.

Sektor pertambangan yang berkontribusi sebesar 78,4 persen dari keseluruhan penerimaan bea keluar tercatat mengalami kontraksi hingga -48,18 persen (yoy) dengan realiasi sebesar Rp1,83 triliun. (*)