Rupiah Ditutup Menguat 0,15 Persen ke Level Rp14.038 Per Dolar AS

Jumat, 25 Oktober 2019

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Rupiah pada akhir pekan ini ditutup menguat di hadapan dolar AS. Mengutip Bloomberg pada Jumat (25/10) rupiah ditutup pada level Rp14.038 per dolar AS.

Dengan begitu, rupiah berbalik menguat 0,15 persen setelah sempat melemah pada pagi tadi. Pada penutupan kemarin sendiri, rupiah parkir di level Rp14.059 per dolar AS.

Sebelumnya ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyebut secara umum pergerakan rupiah masih stabil lantaran ditopang sentimen pemangkasan suku bunga acuan atawa BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) sebesar 25 bps menjadi 5 persen.

Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir memang terus menguat seiring dengan derasnya aliran dana asing ke pasar obligasi. Tetapi, kemarin terjadi aksi profit taking juga di pasar obligasi. "Di tambah indeks AS mengalami technical reversal setelah beberapa hari belakangan terus melemah," kata Satria, kemarin.

Efek pemangkasan BI 7-DRR masih berpotensi menopang pergerakan rupiah hari ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, mata uang Garuda berpeluang menguat lantaran pelaku pasar masih menunggu hasil rapat FOMC pekan depan.

David memprediksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.020-Rp14.080 per dollar AS. Rupiah berpeluang menguat tinggi jika data klaim pengangguran Negeri Paman Sam melebihi proyeksi sebesar 216.000.

Sementara Ibrahim masih melihat sentimen eksternal bakal membuat rupiah sulit rebound. Masalah Brexit yang belum juga kelar membuat pelaku pasar cenderung hati-hati masuk ke aset lindung nilai. Karena itu, menurut perhitungan dia, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp14.010-Rp14.070 per dollar AS. (*)