Industri Sawit Malaysia Sedang Menghadapi Tekanan

Senin, 07 Oktober 2019

Kelapa sawit. (Int)

KUALA LUMPUR - Malaysian Palm Oil Board (MPOB) baru akan mengumumkan data resmi soal crude palm oil (CPO) bulan September pada 10 Oktober 2019. Namun sejumlah survei menunjukkan industri kelapa sawit di negeri jiran itu tengah menghadapi tekanan.

Salah satunya, survei yang digelar Reuters memperlihatkan stok CPO Malaysia per September 2019 naik 11,9 persen dari posisi bulan Agustus menjadi 2,52 juta ton. Ini artinya, persediaan CPO Malaysia mencapai rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Kenaikan stok bakal memberikan tekanan terhadap harrga CPO yang sebelumnya telah mencapai level terendah lebih dari satu bulan pada akhir September.

Di sisi lain, produksi CPO Malaysia diperkirakan naik 4,6 persen month-to-month (mtm) sebesar 1,91 juta ton. Namun, merujuk survei tersebut, kenaikan stok utamanya disebabkan oleh kinerja ekspor CPO Malaysia yang melemah untuk pertama kalinya sejak tiga bulan terakhir.

Volume ekspor diperkirakan menyusut 19,4 persen menjadi 1,40 juta ton karena melemahnya permintaan dari India.

"Ekspor yang rendah ke India karena mereka membeli lebih banyak CPO dari Indonesia akibat kenaikan bea impor," kata seoarang manager di perusahaan perkebunan Malaysia yang tidak bersedia dikutip namanya.

Pada September 2019 India telah menaikkan bea impor CPO asal Malaysia dari 45 persen menjadi 50 persen. Kebijakan yang berlaku selama enam bulan itu dilakukan untuk menekan lonjakan impor dan membantu industri pengolahan lokal. (*)