Promosikan Danau Toba, Kemenpar Gandeng Generasi Milenial

MEDAN - Kawasan wisata Danau Toba sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia dan diperhatikan pembangunan infrastruktur penunjangnya.

Nah, untuk mempromosikan KSPN Danau Toba, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng kaum muda atau yang kini dikenal dengan sebutan Generasi Milenial.

Dari keterangan resmi yang diterima SAWITPLUS.CO, Rabu (28/11/2018), disebutkan konsistensi Kemenpar dalam membuka jalur pariwisata Danau Toba terus berlanjut. 

Buktinya, Kementerian di bawah komando Arief Yahya tersebut menggelar kegiatan keren yang melibatkan 3 desa wisata di daerah Danau Toba.

Kegiatan berlangsung dari mulai tanggal 21 hingga 25 November 2018 lalu. Ketiga desa itu adalah Desa Onan Runggu I, Kecamatan Sipahutar, dan Desa Sibandang, Kecamatan Muara, kabupaten Tapanuli Utara dan Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Tetty Ariyanto menyebutkan, para peserta kegiatan itu juga tidak sembarangan. Kemenpar menggandeng anak muda zaman now atau biasa disebut dengan kaum millenial. 

Rinciannya total ada 15 orang anak milenials, 3 orang instruktur pembimbing, 1 orang agen travel Jakarta, 1 orang observer Singapura. 

Anak-anak millenial tersebut berasal dari Inspire Travel and Tourism Learning Centre Jakarta. Mereka semua menginap di homestay dan tinggal di tiga Desa Wisata tersebut.

"Kemenpar telah membuka jalan. Kemenpar telah membuka kesejahteraan masyarakat di Danau Toba. Anak-anak muda ini nantinya akan menjadi tour travel masa depan untuk membuka paket-paket wisata yang menarik ke tiga desa ini. Kita akan berikan masukan untuk destinasi ini," ujar Tetty Ariyanto.

Tetty mengatakan, nantinya anak-anak muda itu akan melaporkan tiga pointer selama mereka berinteraksi di desa wisata tersebut. 

Hal-hal yang nantinya akan dijadikan rekomendasi adalah terkait dengan standarisasi pengembangan homestay, standarisasi pengembangan desa wisata, dan pengembangan atraksi wisata.

"Nanti akan disimpulkan setelah mereka menginap di desa wisata tersebut dan akan dilaporkan kepada pembimbing. Mereka juga akan memberikan masukan kepada masyarakat sekitar terkait sapta pesona untuk pariwisata Indonesia,"kata wanita yang juga aktif di Indonesian Tour Leaders Association tersebut. hendrik

Baca Juga