PEKANBARU - Puluhan ribu massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan kembali unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (21/7), di Pekanbaru.
Para demonstran dengan tegas menyatakan menolak relokasi dari tempat mereka di kecamatan Ukui dan Kuras.
Para demonstran juga meminta Gubernur Riau, Polda Riau Bupati Pelalawan dan Polres menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Pelalawan di Riau.
Selain itu, para demonstran menuntut agar Satgas PKH keluar dari pemukiman warga dari kawasan yang terdampak kawasan TNTN.
Para demonstran meminta jawaban cepat dari Pemprov Riau terkait jaminan hidup dan masa masyarakat.
Dengan membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan keluhan serta harapan. Poster-poster tersebut merefleksikan kegelisahan masyarakat atas kebijakan penggusuran yang dianggao tidak manusiawi.
“Kami hanya ingin hidup damai dan tenteram. Jangan paksa kami meninggalkan rumah dan kebun yang kami bangun bertahun-tahun. Kalau memang masyarakat salah, usut dulu dari atas, jangan kami yang jadi korban,” kata sang orato menyampaikab aspirasi masyarakat.
Demonstran mendesak Gubernur Riau, Abdul Wahid, untuk turun langsung menemui mereka.
“Pak Abdul Wahid, tolong segera keluar! Kami bukan perambah hutan!” teriak orator dan massa di depan Kantor Gubernur Riau, Senin siang.
Sementara itu, sejumlah perwakilan demonstran dibawa ke ruang rapat Kantor Gubernur Riau untuk melakukan mediasi dengan pihak Pemprov Riau.
Mereka diterima oleh Kadis Kehutanan Syahrial Abdi, Bupati Pelalawan dan perwakilan Polda Riau.
Hingga berita ini diturunkan, proses mediasi perwakilan demonstran dan Pemprov Riau masih berlangsung.(lin)