SIAK – Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, terus berlanjut hingga malam hari, Selasa (8/7/2025). Salah satu kekuatan utama dalam penanganan kebakaran ini adalah Tim Respons Pengendalian Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi, unit usaha APP Group, yang menerjunkan 20 personel ke lokasi kejadian.
Kebakaran dilaporkan terjadi sejak Senin sore (7/7/2025) di lahan masyarakat yang terletak sekitar 2,5 kilometer dari batas luar konsesi PT Arara Abadi. Meski berada di luar wilayah operasional perusahaan, RPK Arara Abadi langsung turun tangan melakukan pemadaman.
“Sejak sore kami langsung menurunkan tim ke lokasi dan secara paralel menyampaikan informasi awal kepada Satgas Karhutla Riau, BPBD Riau, BPBD Siak, serta Manggala Agni,” kata Fire Operational Management (FOM) Head PT Arara Abadi–APP Group, Richard.
Richard menegaskan, keterlibatan timnya merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen perusahaan dalam penanggulangan karhutla secara kolaboratif. “Kami merasa perlu terlibat karena lokasi kebakaran berada tidak jauh dari area konsesi,” ujarnya.
Hingga malam hari, tim dari Arara Abadi masih berjibaku di lokasi bersama petugas gabungan dari BPBD Siak, Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak, TNI-Polri, serta masyarakat peduli api (MPA). Situasi di lapangan cukup menantang, dengan kondisi lahan berupa semak kering bekas pembersihan dan tiupan angin yang mempercepat perambatan api.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Siak, Arifi Hamidi, menyebut lahan yang terbakar seluas 4 hektare berada di dekat Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB). Lahan itu baru saja distacking dan dipenuhi tumpukan ilalang, rumput, dan batang pohon yang telah ditebas, sehingga membuat api cepat membesar dan merambat ke lapisan dalam gambut.
“Situasinya mulai terkendali berkat kerja sama semua pihak. Tim darat kompak memadamkan api, dibantu juga oleh helikopter water bombing dari BPBD Provinsi Riau,” kata Arifi.
Kepala Daops Siak Manggala Agni, Ihsan Abdillah, menambahkan bahwa timnya juga sudah berada di lokasi sejak hari pertama kejadian. Sekat bakar telah dibuat untuk mencegah api meluas.
“Kami bergabung dengan berbagai instansi, termasuk swasta dan masyarakat. Saat ini fokus kami adalah menuntaskan pemadaman,” ujar Ihsan.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. Meski demikian, pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas respon cepat dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting, karena dalam menghadapi karhutla, tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja,” ujar Arifi.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kebakaran sempat membuat warga sekitar waspada. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam kondisi cuaca kering seperti saat ini.(rls)