Komisi IV DPR-RI tak banyak yang ikut dalam pertemuan dengan delegasi Parlemen Eropa. Hanya tiga orang dari komisi ini yang menyambutnya. Itu selain karena anggota yang lain sedang disibukkan dengan kegiatan di Baleg, juga karena pertemuan itu dianggap tidak penting.
Menurut sumber Sawitplus.com ini, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi dengan delegasi Parlemen Eropa ini. Sebab mereka telah lama memusuhi sawit, dengan mengobarkan semangat perlawanan yang dikategorikan di luar batas kewajaran.
Berulangkali Indonesia memberikan klarifikasi terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan, tetapi hasilnya tetap sama. Mereka tidak mau menerima klarifikasi itu, dan justru menimbulkan persoalan baru, yang semuanya ditimpakan pada sawit.
“Kalau sudah begini, apa lagi yang harus dibicarakan. Tak penting berdialog dengan mereka. Tak ada yang harus didiskusikan. Mereka tetap saja akan melihat sisi negatif sawit. Dan sikap itu jelas terlihat dari Resolusi Eropa yang barusan keluar,” kata sumber di Komisi IV DR-RI itu.
Menurut sumber itu, kalaulah masih ada yang menerima kehadiran delegasi Parlemen Eropa ini, maka itu hanya karena etika. Tuan rumah wajib menerima kedatangan tamu, sejelek apapun niat tamu itu terhadap tun rumah.
“Ini hanya soal etika saja. Kalau yang lain sudah tuntas, mubazir omong sama mereka. Tetap saja mereka akan negative thinking terhadap sawit. Padahal tak dipungkiri, tanaman ini memberi manfaat besar terhadap bangsa dan negara ini, “ katanya. jss